Langsung ke konten utama

Postingan

Tempat Tinggal Ternyaman Setelah Menikah

Assalamu'alaykum  Diaris. Tempat tinggal adalah salah satu hal yang menurutku sangat penting untuk dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menjalani rumah tangga. Saat memutuskan untuk menikah, bagiku hal terpenting yang perlu dipersiapkan itu bukanlah resepsi yang ingin begini-begitu, melainkan segala sesuatu pasca menikahnya, salah satunya yaitu ' kami akan tinggal dimana? '. Setelah proses lamaran aku dan suamiku (waktu itu masih calon suami) mulai membahas dan membuat perencanaan untuk menjalani kehidupan berumah tangga pasca menikah nanti. Hal pertama yang kami bahas adalah masalah tempat tinggal. Setelah menikah nanti aku dan suami sepakat untuk tinggal mandiri, artinya hanya ada aku dan suami di rumah kami nanti. Selain untuk melatih kemandirian, kami juga ingin memiliki privasi, ditambah lagi kami memiliki latar belakang sebagai perantau yang memang terbiasa tinggal jauh dari orang tua masing-masing. Eits, jangan dulu membayangkan merantau sampai nyebrang pulau ya

Ceritaku Pasca Lahiran Pertama Kalinya (Agak Jorok)

  Assalamu'alaykum Diaris. Alhamdulillaah akhir-akhir ini aku disibukkan dengan suatu keadaan yang mengharuskan bolak-balik Rumah Sakit. Rumah Sakit yang kukunjungi adalah Rumah Sakit yang menyimpan ragam kenangan di setiap sudutnya. Dari pintu lobby tampak ruang IGD, tempat dimana almarhumah Mama mengembuskan napas terakhirnya. Aku melanjutkan langkah dan tepat di depanku ruang Radiologi, tempat dimana aku melakukan rontgen saat usus buntu dan periksa thorax saat lahiran. Aku menuju lantai dua, tempat dimana aku dan suami bertemu anakku yang masih dalam kandungan dua tahun lalu, juga tempat dimana aku dan anakku berjuang untuk segera bertemu. Hmmm.. diam-diam aku merindukan momen itu. Momen lahiran yang pernah ku ceritakan di diary sebelumnya. Rasa bahagia saat itu masih terasa sampai detik ini. Baca juga :  PENGALAMAN LAHIRAN NORMAL ANAK PERTAMA DI RUMAH SAKIT Aku kembali mengingat waktu itu hari Jum'at sekitar pukul 14.09 WIB kalau nggak salah, bayiku lahir ke dunia. Siang i

Pengalaman Operasi Cabut Gigi Bungsu Bagian Bawah

  Assalamu'alaykum Diaris. Diary ini merupakan lanjutan dari diary sebelumnya tentang masalah pergigian. Seperti yang telah kuceritakan di diary sebelumnya, semuanya berawal dari aku mengeluhkan gigi geraham yang beberapa tahun lalu pernah ditambal karena berlubang cukup lebar dan dalam, udah kek sumur warga, akhir-akhir ini sering terasa ngilu dan sedikit nyeri, apalagi saat setelah digunakan mengunyah. Awalnya aku males ke Dokter Gigi karena jaraknya cukup jauh dari rumah, tapi ya daripada tersiksa akhirnya kuputuskan untuk membuat appointment dengan Dokter Gigi yang biasa menanganiku treatment waktu dulu, Alhamdulillaah beliau praktik hari Minggu pagi di RS Nuraida yang beralamat di Jalan Haji Achmad Sobana No.105, RT.04/RW.06, Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16152. Baca juga :  4 ALASAN TREATMENT GIGI DI RS NURAIDA BOGOR Kubuatlah appointment Sabtu sorenya via whatsapp , dan langsung direspon cepat oleh adminnya. Malamnya aku juga dihubungi langsung oleh

Cara Alloh Swt. Memberiku Jodoh Part 2

  Assalamu'alaykum Diaris. Ini adalah kelanjutan cerita tentang aku dan laki-laki yang kini jadi suamiku ya. Jadi, setelah aku tahu bahwa suamiku punya pacar, aku hanya melanjutkan hari-hariku seperti biasanya, tak ada yang berubah. Aku juga masih berkomunikasi dengannya seperti biasa, seperlunya, secukupnya, hanya jika ada keperluan saja, layaknya dua orang teman pada umumnya. Saat itu aku hanya fokus kerja, cari uang, nabung, niat hati sih ingin lanjut kuliah, tapi banyak pertimbangan, khususnya soal waktu. Aku berniat lanjut kuliah di kampus yang sama seperti dulu, tapi sayangnya nggak ada kelas karyawan yang bisa kuliah weekend , adanya kelas malam. Aku jadi nggak yakin bisa konsentrasi disisa-sisa tenagaku sepulang kerja. Akhirnya nabung tetap berjalan sambil mikir lanjut kuliah atau nggak. Tadi kan aku bilang untuk kuliah malam terasa berat, takut nggak bisa konsen, tapi kalau dipake buat nongkrong, nonton, jajan-jajan mah oke oke aja, tahu-tahu sudah hampir tengah malam. Per

4 Alasan Treatment Gigi di RS Nuraida Bogor

Assalamu'alaykum Diaris. Jika bicara tentang cabut gigi, ini bukanlah kali pertama aku melakukannya. Sebelumnya aku pernah cabut gigi yang mana ceritanya pernah aku tulis di diary sebelum-sebelumnya. Waktu itu aku terpaksa cabut gigi untuk pertama kalinya karena gigiku raib separuh oleh si karies akibat dulu semasa kecil malas sikat gigi sebelum tidur. Yah mau gimana lagi gigiku tinggal akarnya saja dan sudah menghitam pula. Kali ini aku juga mau cerita pengalamanku cabut gigi lagi, mudah-mudahan ini cabut gigi yang terakhir, tapi bukan karena karies, melainkan ini merupakan gigi bungsu yakni gigi geraham yang tumbuh paling akhir diantara gigi yang lain, biasanya tumbuh di penghujung usia belasan tahun atau awal usia dua puluh tahunan. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri muncul apabila tidak ada ruang tersisa pada gusi yang bisa ditempati gigi bungsu. Nah sampai sini kurasa Diaris cukup paham kenapa gigi bungsuku dicabut. Baca juga :  CABUT GIGI

Cara Mudah Ajak Anak Balita Sikat Gigi

  Assa l amuá l aykum Diaris… Sebagai manusia yang punya masalah dengan kesehatan gigi karena waktu kecil aku memang malas sikat gigi sebelum tidur, alhasil gigiku banyak yang berlubang dan harus ditambal, bahkan ada juga yang terpaksa dicabut karena tidak terselamatkan dari karies sehingga gigi tampak menghitam seluruhnya seperti membusuk. Aku tak ingin hal yang sama terjadi pada anakku, apalagi saat aku tahu giginya mulai tumbuh. Aku khawatir dan mulai berpikir bagaimana caranya agar gigi anakku aman, sehat, nggak berlubang, walaupun masih gigi susu. Nggak tega rasanya jika sampai dia merasakan sakit gigi seperti yang pernah kurasakan. Seorang anak ibarat kertas putih yang kita bebas untuk menuliskan apa saja di sana. Sebagai orang tua kita bertanggung jawab penuh atas dirinya. Baik buruknya seorang anak tergantung bagaimana orang tua mendidik dan mengasuhnya. Pun dengan kebiasaan yang dilakukan seorang tergantung dari contoh yang sering dia lihat, apalagi anak balita seumur anakku (

Cara Alloh Swt. Memberiku Jodoh (Part 1)

  Assalamu'alaykum , Diaris. Hei Diaris! Tahu lirik lagu My Facebook nya Band Gigi nggak?. Yang ini nih, " Berawal dari facebook baruku, kau datang dengan cara tiba-tiba ." Hmm... dengar lirik lagu itu aku jadi ingat awal mula dekat dengan suamiku. Lewat F acebook baruku. Eits, tunggu, bukan berarti aku kenal sama suami di F acebook ya. Sebenarnya Aku dan suami itu satu sekolah waktu SMA di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sukabumi. Dia adalah kakak kelas aku, kami beda satu tahun. Namun, meski satu sekolah, aku dan suami nggak pernah tegur sapa, bisa dibilang nggak saling kenal, aku tahu suamiku karena kebetulan dia kenal dengan teman sekelasku. Tak jarang saat aku sedang bersama temanku ini, kebetulan suamiku lewat, beliau menyapa temanku. Ya, cuma temanku yang disapanya karena jelas aku dan suami saat itu memang tak saling kenal, sekadar tahu saja. Hingga pada suatu hari, kalau nggak salah waktu itu aku ikut kepanitiaan sebuah acara di sekolah kami. Hari itu aku ditu