Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

PERJALANAN NGEBLOGKU: MENEMUKAN PASSION DAN REZEKI DARI MENULIS

Assalamu'alaykum Diary Ukhti, apa kabar?, berapa banyak tulisan yang berhasil diposting minggu ini?. Diary Ukhti adalah nama Blog pribadiku yang sudah rilis sejak tahun 2019 dan masih aktif hingga sekarang. Aku memilih kata Diary yang dikenal sebagai buku harian. Berharap Blog ini bisa memposting banyak tulisan setiap hari, seperti saat aku rajin menulis cerita keseharianku di buku harian waktu masih sekolah dulu. Berawal Dari Hobi Curhat Sejak kecil aku memang suka menulis. Bukan, lebih tepatnya suka curhat di buku harian. Aktivitas harianku selalu kutulis di sana, mulai dari hal-hal yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Saat duduk di kelas tiga Sekolah Dasar aku sudah memiliki buku harian warna-warni sampai Mama mengira aku sudah mulai puber. Tak jarang Mama menyelinap masuk ke kamarku, mencari buku harianku, dan membacanya diam-diam. Terkadang kesal dibuatnya karena di dalam buku itu ada beberapa tulisan yang sifatnya rahasia. Aku memang lebih senang curhat di buku harian...

PERSIAPAN MENIKAH DITENGAH PANDEMI COVID-19

Assalamu'alaykum Diaris. Sekitar Bulan Mei 2020 aku sudah resmi dikhitbah, tapi aku dan calon suami yang tiada lain adalah A iduy kakak kelas SMA-ku ini belum menentukan tanggal pernikahan. Aturan pembatasan sosial untuk pencegahan penyebaran covid-19 menjadi salah satu kendalanya. Kami masih bingung kapan akan melangsungkan pernikahan. Beberapa orang dari keluarga kami menyarankan agar melakukan akad nikah terlebih dahulu, setelah itu (tepatnya sih setelah Covid 19 mereda kali ya, tapi entah kapan?) barulah melaksanakan resepsinya. Namun, aku nggak sependapat. Jika memang seperti itu konsepnya, aku malah lebih memilih untuk hanya melakukan akad saja tanpa perlu mengadakan resepsi. Kupikir lebih hemat, uang tabungan kami pun tak perlu keluar banyak, bisa kami gunakan untuk membeli kebutuhan lain, rumah misalnya. Hehehe. Akan tetapi lain lagi dengan pikiran orang tua kami yang pastinya ingin memiliki kesan lain saat menikahkan anak terakhir mereka masing-masing. Belum lagi orang tu...

PERTAMA KALI BERTEMU CALON MERTUA

Assalamu'alaykum Diaris . Aku lupa hari itu hari Sabtu atau Minggu yang pasti sih weekend . A Iduy mengajak aku bertemu dengan orang tuanya untuk melanjutkan skenario cerita kami. Aku memilih untuk melakukan perjalanan pulang-pergi. Awalnya agak ragu dengan ideku ini mengingat A Iduy punya rutinitas pulang dan menginap di rumahnya setiap weekend . Namun, ternyata dia menyetujui ideku ini. Lagi pula seandainya dia menginap di rumahnya, nasibku bagaimana? (Drama banget). Sebenarnya rumah orang tua A Iduy ini masih satu kecamatan dengan rumah nenekku, aku bisa aja bermalam di rumah nenekku hari itu, tapi entah kenapa aku enggan melakukannya. Jujur, ada sedikit rasa sungkan dalam diri ini, rasanya takut merepotkan padahal aku pernah tinggal di sana selama tiga tahun. Nenek dan kakekku selalu memperlakukan aku dengan baik. Apa mungkin karena dari kecil aku nggak begitu dekat dengan nenek atau kakekku karena kami memang jarang sekali bertemu waktu itu sehingga membuat sosok mereka tera...