Assalamu'alaykum Diaris. Tulisan kali ini merupakan sebuah pengalaman yang menurutku kurang mengenakan selama aku hidup bertetangga. Sebenarnya aku agak ragu untuk nulis pengalaman ini, tapi ya daripada mengganjal di hati, mending aku share disini siapa tahu ada yang pernah mengalami juga, anggaplah sebagai self healing untuk aku pribadi. Setelah dua tahun menikah, dan dua tahun pula mengontrak rumah, akhirnya dengan segala macam pertimbangan aku dan suami memutuskan untuk memiliki hunian tetap. Berdasarkan beberapa kali survey dengan proses yang panjang, akhirnya kami pun tinggal di sebuah perumahan sederhana dengan penduduk yang cukup ramai, maksudnya bukan perumahan baru. Kami sengaja memilih rumah siap huni agar bisa langsung ditempati tanpa perlu lagi mengeluarkan budget untuk membuat dapur seperti rumah baru di perumahan pada umumnya, paling hanya sedikit renovasi. Sejak awal tinggal di sini, aku mendapat sambutan hangat dari tetangga-tetangga sekitar dan itu membuatku mera