Assalamu'alaykum Diaris.
Udah langganan banget jalanan macet setiap bulan Ramadan, apalagi daerah tempat tinggalku yang macetnya tak lekang oleh waktu. Seperti biasa setiap bulan aku dan suami ajak anakku pergi jalan-jalan ringan ke tempat-tempat yang agak jauh dari rumah, biar nggak bosan. Biasanya kami ajak si anak balita ini ke tempat wisata alam (outdoor), tapi berhubung musim hujan kami cari tempat yang aman aja, indoor, misalnya Mall.
Aku pilih Mall karena di sana banyak yang bisa dikunjungi, aku bisa ajak si anak balita ke playground, walaupun anakku belum ada ketertarikan untuk main di sana, anakku lebih tertarik menyusuri toko buku yang ada di sana sambil melihat-lihat dan menyebutkan gambar-gambar yang ada di cover buku. Selain toko buku, anakku juga paling senang masuk ke toko mainan. Dia suka melihat aneka mobil mainan di sana tanpa merengek ingin membelinya.
Aku dan suami belum pernah mengajak si anak balita ini makan di Mall karena kami rasa kurang kondusif. Ya namanya juga anak balita, jarang sekali ada yang duduk anteng sambil makan. Dia lebih senang eksplor sana-sini. Dia tahu tempat makan itu ya di rumah, hehehe.
Nah kemarin aku dan suami coba ajak si anak balita main ke Mall lagi, kebetulan memang ada keperluan lain juga. Kami memang sudah biasa berangkat setelah shalat dzuhur dan pulang saat Ashar, nggak lama-lama. Namun, kami lupa bahwa sekarang masih dalam suasana Ramadan yang nggak sedikit orang muslim punya agenda buka puasa bersama, entah itu buka puasa bersama teman TK, SD, SMP, SMA, teman kuliah, sampai teman kerja, hehehe. Ditambah lagi dengan aktivitas ngabuburit sambil berburu makanan bukaan membuat jalanan semakin padat oleh kendaraan, padahal masih jam setengah dua siang.
Sebenarnya udah nggak aneh sih pemandangan macet seperti itu, apalagi di bulan Ramadan. Belum lagi nanti menjelang hari raya Idul Fitri, jalanan akan dipenuhi oleh para pemudik, termasuk aku salah satunya, walau aku dan suami selalu mengambil waktu mudik seminggu sebelum lebaran supaya nggak terjebak macet, dan alhamdulillaah setiap mudik memang selalu lancar jaya. Mudah-mudahan mudik kali ini pun sama.
Kemacetan akan terus tampak sampai libur hari raya usai. Setelah hari raya Idul Fitri, orang-orang biasanya akan berbondong-bondong menuju tempat wisata, mumpung masih tanggal merah, cuti bersama. Nah disaat orang berburu tempat wisata, Aku dan suami yang paling males sama macet-macetan lebih memilih untuk pulang ke perantauan, dan alhamdulillah jalanan masih tampak lengang saat pulang. Kami memang tidak pernah mengagendakan liburan pasca hari raya mengingat pasti akan macet, entah itu di jalanan, maupun di tempat wisatanya yang pasti sangat padat pengunjung.
Aku jadi ingat dua tahun lalu. Hari itu pertama kalinya aku mengunjungi pusara Mama setelah beberapa bulan sebelumnya Mama pergi meninggalkan kami semua untuk selamanya. Sejak saat itu aku nggak punya alasan kuat untuk berkunjung ke tempat kelahiranku selain untuk mengunjungi pusara Mama, terlebih lagi Bapak sudah kembali ke tempat kelahirannya karena rumah yang dulu kami tempati memang bukan rumah kami melainkan rumah keluarga orang tua Mama.
Aku dan suami membuat perencanaan yang kurang tepat, memilih berziarah dihari pasca lebaran, dimana jalanan pasti macet karena jalan menuju ke tempat kelahiranku itu merupakan akses jalan menuju tempat wisata Pelabuhan Ratu yang selalu menjadi destinasi para penikmat pantai. Dan benar saja waktu itu kami terjebak dalam kemacetan yang panjang. Butuh waktu kurang lebih empat jam untuk bisa sampai TKP, padahal biasanya cukup ditempuh dalam waktu 2,5 jam perjalanan. Begitu pun saat kembali pulang. Total di perjalanan kurang lebih delapan jam.
Sebenarnya aku tahu akan macet karena dari dulu pun tak sedikit orang berlibur ke Pantai Pelabuhan Ratu setelah merayakan Idul Fitri, hanya saja aku nggak nyangka bakal separah itu merayapnya. Maklum dari kecil aku nggak pernah liburan pasca lebaran, kami lebih senang diam di rumah atau berkunjung ke rumah saudara. Makanya aku nggak tahu separah apa macetnya. Tapi sejak saat itu aku merubah jadwal ziarah ke pusara Mama. Dua atau tiga hari sebelum lebaran lebih aman.
Dengan melihat fenomena macet dihari itu aku agak salut sih dengan mereka yang memilih liburan setelah hari lebaran. Mereka begitu sabar menikmati setiap kilo meter perjalanan yang tersendat-sendat, belum lagi penampakan padatnya tempat wisata oleh para wisatawan, tapi ya mau bagaimana lagi, nggak semua orang punya banyak waktu luang bersama keluarga.
Credit Photo: Pinterest |
Pantai Pelabuhan Ratu yang berlokasi di Jl. Raya Citepus, Citepus, Kec. Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini merupakan salah satu tempat wisata alam di tempat kelahiranku yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan saat liburan pasca lebaran. Mulai dari warga sekitar hingga wisatawan dari luar kota pun banyak yang menyempatkan untuk berlibur ke sana. Pelabuhan Ratu seolah tempat yang teramat wajib di kunjungi, padahal pantai Pelabuhan Ratu ini begitu terkenal dengan cerita mistisnya tentang Nyi Roro Kidul, belum lagi memiliki ombak yang besar dan kuat tak jarang terdengar kabar tak mengenakan tentang wisatawan yang terseret oleh ombak.
Namun, hal itu tidak membuat Pantai Pelabuhan Ratu ini sepi pengunjung. Wisatawan tetap antusias menikmati liburan di sana dengan berbagai macam alasannya, terutama bagi mereka para penikmat pantai. Aku pernah melihat pemandangan pinggir pantai yang begitu padat dipenuhi pengunjung. Bagi yang hobi foto-foto mesti pintar-pintar cari spot yang bagus diantara kerumunan wisatawan lain. Eh tapi zaman sekarang udah canggih ya, bisa diedit biar tampak aesthetic.
Sebagai yang bukan penikmat pantai, menyaksikan orang-orang memadati pinggir pantai, aku bertanya-tanya kenapa mereka begitu menyukai pantai yang cenderung panas, bahkan bisa membuat kulit belang seketika. Namun, meski bisa menyebabkan kulit belang seketika, ternyata pantai ini bisa menjadi terapi healing. Aku pernah menonton salah satu kanal youtube tentang mereka yang punya masalah dengan psikologis dianjurkan untuk healing ke tempat wisata alam, seperti pegunungan, juga pantai salah satunya sambil melakukan tadabbur alam sebagai salah satu terapi upaya penyembuhan.
Berikut beberapa manfaat liburan ke pantai bagi kesehatan yang aku kutip dari laman Klikdokter.com, diantaranya:
1. Mencukupi kebutuhan Vitamin D
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu sumber Vitamin D adalah sinar matahari. Dengan berlibur ke pantai memungkinkan kita lebih banyak terpapar sinar matahari yang dapat mencukupi kebutuhan Vitamin D dalam tubuh.
2. Menjaga kesehatan kulit
Sinar UVB dari yang didapatkan dari cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap tubuh. Sinar ini akan bekerja dengan senyawa terkait kolesterol dan mengubahnya menjadi vitamin D yang baik untuk tulang dan kulit.
3. Pasir bisa mengangkat sel-sel kulit mati
Tidak hanya sinar matahari saja yang bisa dimanfaatkan saat berada di pantai. Pasir pantai pun memiliki manfaat untuk membantu kesehatan kulit dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati.
Pasir pantai yang basah memiliki tekstur lembut yang ternyata bisa membantu sel-sel kulit mati agar terkelupas dari tubuh. Pasir tersebut pun dapat membuat kulit menjadi lebih lembut dan cerah.
4. Mengurangi depresi
Secara alami, sinar matahari dengan kehangatannya bisa membuat manusia lebih bahagia dibandingkan air hujan.
Selain sinar matahari, suara deburan ombak dan burung di pantai pun dipercaya mampu menenangkan pikiran dan membuat penderita depresi merasa lebih baik. Makanya kenapa mereka yang menderita stres atau depresi disarankan untuk pergi ke pantai sebagai upaya healing.
5. Menurunkan berat badan
Selain menyebabkan kulit gosong, ternyata berjemur di pantai juga bisa menurunkan berat badan melalui air keringat yang keluar. Mirip saunalah ya, hanya saja ini di alam terbuka, lebih alami.
Disamping itu, berlibur ke pantai membuat badan melakukan aktivitas fisik lain, seperti jalan-jalan tanpa alas kaki di pantai, joging atau mungkin yang hobi berenang bisa melakukannya di sana.
6. Baik untuk pernapasan
Liburan ke pantai cukup baik untuk pernapasan karena polusi udara cenderung lebih rendah di sana. Apalagi yang sehari-harinya bergelut dengan jalanan yang padat oleh kendaraan. Boleh rileks dulu di pantai sejenak ya.
7. Meningkatkan kualitas tidur
Bermain seharian di pantai dengan ragam aktivitas, jalan-jalan, joging, berselancar, atau berenang, pastinya badan terasa lelah dan itu membuat tidur lebih mudah terlelap sehingga bisa memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik.
Meski banyak manfaatnya, tapi jangan lupa bagi para penikmat pantai untuk tetap menggunakan sunscreen sebagai pelindung kulit agar kulit tetap aman. Usahakan gunakan dua jam sekali supaya terproteksi secara maksimal. Apalagi sinar matahari sekarang udah berbeda tingkat panasnya dengan sinar matahari zaman dulu.
Banyak juga ya ternyata manfaat liburan ke pantai. Pantas saja setiap habis lebaran pantai Pelabuhan Ratu selalu diburu oleh para wisatawan, bahkan mereka sampai rela berjam-jam bergelut dengan kemacetan panjang. Sekian dulu diary kali ini. Semoga bermanfaat. See you.
Sumber:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/sering-dengar-vitamin-sea-ini-fakta-pantai-bagus-untuk-kesehatan
Komentar
Posting Komentar