Langsung ke konten utama

PERJALANAN NGEBLOGKU: MENEMUKAN PASSION DAN REZEKI DARI MENULIS



Assalamu'alaykum Diary Ukhti, apa kabar?, berapa banyak tulisan yang berhasil diposting minggu ini?. Diary Ukhti adalah nama Blog pribadiku yang sudah rilis sejak tahun 2019 dan masih aktif hingga sekarang. Aku memilih kata Diary yang dikenal sebagai buku harian. Berharap Blog ini bisa memposting banyak tulisan setiap hari, seperti saat aku rajin menulis cerita keseharianku di buku harian waktu masih sekolah dulu.


Berawal Dari Hobi Curhat




Sejak kecil aku memang suka menulis. Bukan, lebih tepatnya suka curhat di buku harian. Aktivitas harianku selalu kutulis di sana, mulai dari hal-hal yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Saat duduk di kelas tiga Sekolah Dasar aku sudah memiliki buku harian warna-warni sampai Mama mengira aku sudah mulai puber. Tak jarang Mama menyelinap masuk ke kamarku, mencari buku harianku, dan membacanya diam-diam. Terkadang kesal dibuatnya karena di dalam buku itu ada beberapa tulisan yang sifatnya rahasia.


Aku memang lebih senang curhat di buku harian dibandingkan curhat kepada orang lain, termasuk kepada kedua orang tua yang seringkali malah memberiku ceramah panjang lebar setelahnya. Bahkan belum sempat aku menyelesaikan cerita, mereka sudah lebih dulu ceramah. Kesal kan ya.


Selain kuisi dengan curahan hati, buku harian itu juga penuh dengan cerita-cerita pendek karanganku sendiri yang kalau kubaca ulang sekarang, ceritanya sangatlah 'nggak jelas' alurnya. Namanya juga tulisan bocil.


Seiring berjalannya waktu, tepatnya saat duduk di bangku SMA aku mulai mengenal media sosial, salah satunya Facebook yang memang lagi ngehits saat itu. Aku mulai meninggalkan kebiasaan menulis curahan hati di buku harian dan beralih menulisnya di beranda Facebook. Menurutku ini lebih seru. Beberapa orang di sana memberi tanggapan atas tulisanku, dan aku bisa berinteraksi dengan orang-orang baru melalui postingan tulisanku. Meskipun tak jarang hal ini memicu salah tafsir.




Pernah suatu waktu aku menulis di beranda Facebook tentang kekesalanku terhadap salah satu guru di sekolah, akan tetapi entah kenapa salah satu temanku merasa tersinggung dengan tulisanku ini. Dia mengira bahwa tulisan tersebut ditujukan padanya. Kucoba menjelaskan, temanku tetap bersikukuh dengan asumsinya. Akhirnya hubungan kami merenggang hingga lulus sekolah gara-gara salah paham.


Keterbatasan karakter membuatku tak bisa menulis panjang lebar di beranda Facebook, sehingga memicu kesalahpahaman pembacanya. Sempat aku menghapus akun Facebook karena hal ini, meskipun pada akhirnya kubuat akun Facebook yang baru. Menulis lagi seperti biasa.


Sekitar tahun 2013, saat duduk di bangku kuliah aku mulai mengenal platform Blog melalui seorang teman yang hobi menggambar anime. Dia menyimpan karya-karyanya di akun Blog. Aku pun tertarik membuat akun Blog, meskipun aku belum begitu mengerti fungsinya. Blog tersebut hanya kujadikan sebagai media untuk mendokumentasikan tugas-tugas kuliah waktu itu.


Tahun 2015 aku lulus kuliah dan sibuk menjadi seorang karyawan swasta di sebuah Bank. Tak ada lagi tugas kuliah yang kuposting di Blog itu, yang ada hanyalah postingan curhatanku sehari-hari di media sosial tentang suka duka menjadi manusia dewasa yang sedang belajar bertahan hidup seorang diri di perantauan.


Manusia memang aneh, khususnya aku. Waktu kecil, aku sangat ingin menjadi manusia dewasa. Namun, setelah dewasa, aku malah takut menghadapi kehidupan yang perlahan-lahan menampakkan wujud aslinya, dan berharap bisa kembali ke masa kecil.


Pertama kali masuk dunia kerja aku dihadapkan dengan beraneka ragam tipe manusia dewasa dengan segala keunikannya yang juga sama-sama sedang berjuang mempertahankan kehidupannya. Selain itu, aku jadi sangat menyukai uang, berusaha untuk mendapatkannya, lalu menikmatinya. Saking terlalu semangat mencari uang hingga lupa memperhatikan modal utamaku yaitu badan yang sehat. Aku abai akan kesehatan.


Awal Mula Tertarik dengan Dunia Blogger





Sekitar tahun 2018 aku terkena radang usus buntu dan harus segera menjalani operasi. Nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba aku harus berurusan dengan rumah sakit dengan kondisi yang nggak tanggung-tanggung pula, langsung operasi. Itulah kuasa Alloh SWT bisa kapan saja merubah kondisi mahlukNya.


Waktu itu, batinku benar-benar tak tenang. Jarum suntik vaksin waktu SD saja aku takut, apalagi harus menjalani operasi. Kedua orang tuaku terus saja menyemangati agar aku tetap tenang menghadapi ujian terberat dalam hidup saat itu. Namun, disemangati saja rasanya belum cukup. Aku ingin memastikan seperti apa proses operasi pengangkatan usus buntu dan bagaimana rasanya agar ada sedikit gambaran.


Kuputuskan untuk mencari di internet informasi seputar operasi usus buntu. Di mesin pencarian Google banyak artikel kesehatan yang mayoritas memberikan informasi, mulai dari definisi, gejala, penyebab, pencegahan, dan cara mengatasi. Hmmm.. bukan itu yang kumau. Aku butuh artikel tentang cerita pengalaman seseorang dengan kondisi yang sama denganku, dan tak kutemukan di sana.


Baiklah, aku menyerah. Aku hanya bisa pasrah dan menjalani semua prosesnya. Alhamdulillaah, operasi berjalan lancar dalam waktu yang cukup singkat. Bagaimana rasanya? sungguh nikmat. Bahkan belum genap seminggu pasca operasi, luka operasi masih terbalut perban, aku sudah mulai beraktivitas lagi mencari uang. Tentu atas pertimbangan dokter ya.


Begitu banyak pelajaran hidup yang aku ambil dari kejadian itu, salah satunya adalah belajar bersyukur atas nikmat sehat yang tanpa sadar telah aku sia-siakan. Dan kejadian itu pula menjadi awal mula aku tertarik dengan dunia Blogger. Kok bisa?.


Ikut Kelas Menulis Hingga Punya Instagram




Mengingat aku pernah kesulitan dalam mencari informasi seputar operasi usus buntu berdasarkan pengalaman pribadi seseorang, aku pun berkeinginan untuk berbagi cerita pengalaman pribadi yang bersifat informatif secara luas. Siapa tahu diluar sana masih banyak orang-orang sepertiku yang membutuhkan informasi berdasarkan pengalaman pribadi.


Sayangnya, aku tidak paham bagaimana caranya membagikan pengalaman seperti itu. Apakah cukup ditulis di akun media sosial, seperti Facebook dengan keterbatasan karakter yang mana aku tidak bisa menulis panjang lebar di sana. Takutnya terjadi lagi salah tafsir sehingga substansi dalam tulisan tidak tersampaikan dengan baik.


Aku membuka internet untuk mencari ide dan referensi tentang bagaimana membuat tulisan yang baik, serta bagaimana cara membagikannya, hingga akhirnya aku menemukan sebuah iklan kelas menulis online. Kelas menulis online tersebut sedang mengadakan event belajar menulis tak berbayar. Menarik. Hanya saja untuk mengakses kelasnya harus melalui akun Instagram yang saat itu aku belum punya. Inilah awal mula aku punya Instagram.


Singkat cerita aku mengikuti kelas menulis online tersebut. Di sana aku belajar tentang macam-macam teknik menulis, profesi penulis, kiat-kiat menjadi penulis, serta sharing seputar dunia kepenulisan berdasarkan pengalaman mentornya. Dari sana, aku mulai sedikit demi sedikit mengenal Blog. Aku baru paham ternyata artikel-artikel yang muncul di mesin pencarian Google itu, diantaranya berasal dari blog-blog pribadi seperti yang kupunya. Ya ampun, kemana aja?.


Mengikuti kelas menulis online ternyata mengasyikkan dan tentu banyak manfaatnya. Aku semakin tertarik untuk belajar menulis. Apalagi setelah kutahu tulisan-tulisan curhatan remeh yang biasa kutulis di Facebook itu bisa diolah menjadi artikel yang bermanfaat dan informatif.


ASUS Menjadi Saksi Perjalanan Ngeblogku


Netbook PC ASUS Kesayangan.


Aku pun membeli Netbook PC ASUS sebagai media untuk menulis. Maunya sih laptop yang lebih lebar layarnya dengan fitur yang lebih lengkap. Mungkin kalau sekarang ASUS VivoBook Go 14 Flip (TP1400) yang selalu menarik perhatianku akhir-akhir ini. Aku suka desainnya yang ringan dan fleksibel dengan layar 14 inci bisa digunakan sebagai laptop, tablet, atau mode tenda. Kupikir cocok untuk menemani aktivitas menulisku.



Sayangnya, waktu itu belum launching, ditambah lagi budgetku hanya cukup untuk membeli satu buah Netbook PC. Netbook PC ASUS pertama yang kubeli dengan uang hasil keringatku sendiri karena sebelumnya aku menggunakan Netbook PC tua milik kakakku yang sekarang sudah terkapar tak berdaya.


Netbook PC ASUS menemani perjalananku selama belajar menulis di Blog. Bersamanya, kutuangkan ide untuk kugarap menjadi artikel yang kuharap bisa bermanfaat bagi para pembaca nantinya. 


Namun, ditengah semangat yang membara, aku baru sadar ternyata akun Blog pribadiku yang sudah terbengkalai itu tidak bisa dibuka. Selalu gagal setiap memasukkan email dan password. Akhirnya kubuat akun Blog yang baru dengan alamat email baru. Bahkan tidak tanggung-tanggung aku langsung pasang TLD (Top Level Domain) yang pastinya berbayar. Harapannya dengan domain berbayar aku bisa konsisten menekuni passionku ini.


Bulan April 2019 aku resmi memiliki akun Blog pribadi yang baru dengan TLD, dan karenanya aku berikrar untuk lebih serius dan lebih rajin menulis di Blog, meskipun tulisannya masih seputar curahan hati.


Untuk menambah wawasan tentang dunia kepenulisan, khususnya dunia Blog, aku juga bergabung dengan salah satu komunitas blogger yang kutemukan di Instagram. Komunitas blogger ini berisi para blogger yang menurutku mayoritas sudah profesional. Ya ampun, berada di dalam komunitas blogger ini, aku merasa seperti bayi yang baru lahir, belum tahu apa-apa. Apalagi ketika membaca artikel-artikel karya mereka. Duh, rasa insecure muncul. Malu rasanya untuk memposting tulisanku di sana. Namun, dengan rasa insecure itu justru membuatku semakin semangat untuk belajar menulis lagi.


Belajar Menulis Blog Bersama Penulis Komik Favorit


Suatu hari aku membaca sebuah postingan dari akun Facebook komunitas blogger yang kuikuti. Postingan tersebut berisi informasi seputar event belajar menulis blog yang diadakan oleh salah satu kelas menulis online. Selain karena materinya cocok untuk blogger pemula seperti aku, aku juga tertarik dengan mentornya yaitu Mbak Dewi Rieka. Aku sempat memastikan terlebih dahulu apakah Mbak Dewi Rieka yang ini sama dengan penulis cerita di komik 'Anak Kos Dodol' yang kupunya. Komik 'Anak Kos Dodol' adalah komik favoritku karena ceritanya yang lucu-lucu.


Setelah kupastikan dan ternyata benar bahwa beliau ini adalah Mbak Dewi Rieka, penulis 'Anak Kos Dodol, aku pun langsung ikut kelas menulisnya. Senang rasanya bisa belajar menulis Blog langsung dengan penulis cerita komik favoritku. Melalui kelas menulis ini, pengetahuanku tentang dunia Blogger sedikit bertambah. Kenapa sedikit? karena pastinya masih banyak yang belum kuketahui dan perlu kupelajari lagi.


Akhir tahun 2020, aku memutuskan untuk menikah, lalu resign dari pekerjaan diawal tahun 2021. Alhamdulillaah, Allah SWT menghadirkan anugerah terindah dalam keluarga kecilku. Inilah alasan kenapa aku resign, yaitu tiada lain karena aku ingin mengasuh amanah yang telah Allah SWT titipkan.


Awalnya, aku ragu dengan keputusan ini mengingat posisiku bisa dikatakan sebagai tulang punggung yang membantu keuangan keluarga, khususnya untuk orang tuaku yang sudah pensiun. Sebagai manusia biasa, ada rasa ketakutan dalam hati, takut kekurangan dan tak bisa membantu orang tua. Belum lagi aku harus membayar domain untuk Blog pribadiku ini. Namun, aku sadar bahwa rezeki itu datangnya dari Allah SWT. Tugas manusia adalah berusaha dan berdo'a.


Stress Release Ala Ibu Rumah Tangga





Aku resign saat kehamilanku memasuki usia empat bulan. Tidak banyak aktivitas yang kulakukan di rumah saat itu. Hal ini membuatku memiliki banyak waktu untuk mencari ide menulis agar Blogku lebih sering memposting tulisan. Seperti biasa, tulisanku berisi tentang cerita keseharianku di rumah, cerita seputar kehamilan, dan cerita ala ibu rumah tangga lainnya. Anggaplah aktivitas menulis yang berisi curhat ini sebagai stress release bagi ibu rumah tangga newbie sepertiku.


Melatih diri dengan membiasakan menulis setiap hari membuatku jadi sedikit terlatih dalam mengolah kata-kata. Hal ini pun cukup efektif dalam mengatasi writer’s block.


Selain menyibukkan diri dengan berlatih menulis Blog setiap hari, aku juga mencari kesibukan lain dengan membaca artikel dari teman-teman blogger di komunitas yang kuikuti. Dengan begitu, aku bisa menambah wawasan baru seputar penulisan artikel blog yang bagus dan enak dibaca.


Aku juga masih mengikuti event-event belajar menulis secara online karena aku sadar bahwa untuk menjadi blogger tidak cukup hanya dengan suka menulis, melainkan perlu memahami instrumen lainnya, misalnya SEO. Aku baru tahu bahwa ternyata teknik SEO ini menjadi salah satu faktor yang membuat artikel bisa muncul di mesin pencarian. Keinginan untuk berbagi informasi melalui tulisan artikel blog, mengharuskanku belajar teknik SEO agar artikel blogku bisa muncul di halaman pertama mesin pencarian.


Selain itu, teknik SEO ini pun sering dijadikan poin penting pada penilaian kompetisi blog. Ya, komunitas blogger sering mengadakan kompetisi blog dengan berbagai tema. Tak jarang komunitas blogger juga mengadakan kompetisi blog berkolaborasi dengan suatu produk, seperti komunitas blogger Gandjel rel berkolaborasi dengan ASUS. 

Pengaruh Dukungan ASUS Terhadap Komunitas Blogger bagi Blogger Pemula


Sejak tahun 2015, ASUS merupakan salah satu brand yang mendukung perjalanan komunitas blogger di Indonesia melalui berbagai event,baik secara online maupun offline. Tak sedikit blogger yang diundang dalam event peluncuran produk terbaru ASUS. Hal ini tentu bermanfaat bagi para blogger. Selain mendapat kesempatan secara eksklusif untuk mengakses produk ASUS, seperti laptop dan smartphone, para blogger juga mendapat kesempatan untuk membuat konten menarik di sana. Disamping itu, para blogger juga bisa membangun relasi, baik dengan pihak ASUS maupun dengan sesama blogger lainnya, dan yang pasti berkesempatan mendapatkan giveaway dari produk ASUS. Seru, kan? Mudah-mudahan aku bisa mengikuti event seperti ini dilain kesempatan.


Selain itu, kolaborasi antara ASUS dengan komunitas blogger dalam kompetisi blog tentu membuat para blogger bersemangat untuk ikut berpartisipasi. Bagaimana tidak, hadiahnya adalah laptop ASUS. Selain berkesempatan mendapatkan laptop ASUS yang keren, kompetisi blog ini juga melatih kemampuan menulis bagi para blogger, khususnya untuk blogger pemula sepertiku.


Ternyata benar apa yang disampaikan oleh mentor-mentor di kelas menulis. Di akhir sesi kelas, mereka selalu berpesan kepada para peserta atau blogger pemula agar bergabung dengan komunitas blogger atau komunitas penulis lainnya.


Banyak manfaat yang kudapat selama bergabung dengan komunitas blogger. Selain berkesempatan membangun relasi dengan sesama blogger, banyak pula informasi menarik di sana, mulai dari kompetisi blogger, kelas menulis gratis atau berbayar, bahkan komunitas blogger ini bisa menjadi sumber inspirasi menulis ketika writer’s block menyerang.


Aku yang kini berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan anak balita yang membutuhkan perhatian penuh orang tuanya harus pintar-pintar mencari waktu untuk bisa menulis Blog. Aku tidak bisa bermain ponsel untuk sekadar menulis draft saat menemaninya bermain. Aku baru bisa menulis saat si anak balita tertidur atau sedang bermain dengan Ayahnya, itu pun jika tak sedang ditunggu pekerjaan rumah lainnya. Tak jarang ide menulis menguap saat aku benar-benar punya waktu luang. Mengatasi hal ini, biasanya aku akan membaca artikel teman-teman blogger yang diposting di komunitas blogger sebagai sumber inspirasi lain.


Oh iya, manfaat lain bergabung dengan komunitas blogger yang aku rasakan adalah berkesempatan mendapatkan info job. Aku jadi ingat, pertama kali mendapat tawaran kerja sama untuk membuat ulasan sebuah produk adalah ketika usia kehamilanku masuk trimester tiga. Uuuuhhh, senangnya. Tulisan blogku bisa menghasilkan uang.


Sejak saat itu, tawaran kerja sama lainnya mulai berdatangan, meski tak sering, tapi setidaknya Blogku bisa membayar domainnya sendiri. Alhamdulillaah wa syukurillaah, rezeki datang dari arah yang tak terduga.


Begitulah cerita perjalanan ngeblogku dari awal hingga kini, memasuki tahun 2025. Meskipun saat ini aku belum bisa posting tulisan setiap hari di Blog, akan tetapi aku selalu berusaha untuk tetap menulis setiap hari. Semoga ke depannya aku bisa lebih konsisten memposting tulisan di Blog. Aku juga berharap semoga selalu ada manfaat yang bisa diambil oleh para pembaca dari setiap cerita yang kutulis, termasuk cerita perjalanan ngeblogku ini.


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog ‘2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku’ yang diadakan oleh komunitas blogger 'Gandjel Rel' sebagai perayaan ulang tahunnya yang ke-10. Semoga sukses selalu untuk Gandjel Rel, dan tetaplah menjadi komunitas blogger yang selalu menginspirasi, terutama untuk para Blogger pemula sepertiku. Terima kasih telah membaca ceritaku.














Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN PERTAMA KALI IKUT SELEKSI CPNS KEMENTERIAN KEUANGAN

  Assalamu'alaykum Diaris Beberapa minggu yang lalu aku mendapat informasi pembukaan pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dari sebuah grup whatsapp. Aku coba iseng buka tautannya, lalu membaca beberapa persyaratan umum yang tertera di sana. Ternyata batas usia untuk CPNS tahun ini sampai 35 tahun. Lumayan juga ya nggak seperti terakhir kali aku ikut pendaftaran CPNS yang mana batas usianya rata-rata sampai 25 tahun aja. Aku ingat waktu itu tinggal hitungan hari usiaku sudah masuk 25 tahun. Cukup ketar-ketir. Sudah tiga kali aku ikut mendaftar CPNS. Kalau nggak salah sih dari tahun 2017, 2018, dan 2019. Wah ternyata tiap tahun ada pembukaan CPNS ya. Menjadi PNS merupakan salah satu hal yang diinginkan oleh kedua orang tuaku karena menurut mereka PNS adalah jenjang karir yang bisa dikatakan aman mengingat adanya uang pensiun saat purna bakti. Seperti Bapakku mantan pegawai BUMN yang sampai saat ini sudah dalam masa purna bakti, tapi masih mendapatkan uang pensiun yang alhamd...

Muntah darah saat hamil trimester pertama, mungkin ini penyebabnya...

Assalamu’alaikum…. Muntah darah. Kok ngeri ya judulnya berdarah-darah. Jadi, ini adalah pengalaman pertamaku menjalani kehamilan. Seperti wanita-wanita hamil pada umumnya yang mengalami morning sickness yaitu suatu kondisi dimana wanita hamil merasa mual dan muntah pada trimester pertama. Memang tidak semua wanita hamil mengalaminya, tapi morning sickness wajar dirasakan oleh wanita hamil karena adanya peningkatan hormon beta HCG . Berdasarkan informasi yang didapat dari Halodoc.com, kondisi tersebut dikatakan normal dan pertanda baik karena mengindikasikan adanya plasenta yang tumbuh dengan baik dan normal.  Meski begitu, morning sickness bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan jika mual dan muntah dirasa berlebihan, seperti yang pernah kualami di trimester pertama. Jika dilihat dari kalimatnya, morning sickness harusnya terjadi pada pagi hari. Namun, kenyataannya dapat dirasakan dalam beragam waktu, entah itu pagi, siang, sore atau malam. Aku...

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa ...