Langsung ke konten utama

Cara Alloh Swt. Memberiku Jodoh Part 2

 

Assalamu'alaykum Diaris.

Ini adalah kelanjutan cerita tentang aku dan laki-laki yang kini jadi suamiku ya. Jadi, setelah aku tahu bahwa suamiku punya pacar, aku hanya melanjutkan hari-hariku seperti biasanya, tak ada yang berubah. Aku juga masih berkomunikasi dengannya seperti biasa, seperlunya, secukupnya, hanya jika ada keperluan saja, layaknya dua orang teman pada umumnya.

Saat itu aku hanya fokus kerja, cari uang, nabung, niat hati sih ingin lanjut kuliah, tapi banyak pertimbangan, khususnya soal waktu. Aku berniat lanjut kuliah di kampus yang sama seperti dulu, tapi sayangnya nggak ada kelas karyawan yang bisa kuliah weekend, adanya kelas malam. Aku jadi nggak yakin bisa konsentrasi disisa-sisa tenagaku sepulang kerja. Akhirnya nabung tetap berjalan sambil mikir lanjut kuliah atau nggak.

Tadi kan aku bilang untuk kuliah malam terasa berat, takut nggak bisa konsen, tapi kalau dipake buat nongkrong, nonton, jajan-jajan mah oke oke aja, tahu-tahu sudah hampir tengah malam. Pernah kan aku pulang ke kostan jam 12 malam karena sepulang kerja aku nongkrong, lanjut nonton. Kalau dipikir-pikir sayang juga ya waktuku. Coba dipakai kuliah, belajar, dapat ilmu, nggak kerasa besoknya sudah lulus aja. Beda sih ya, kuliah pakai mikir keras, main kan cuma mikir-mikir cantik alakadarnya aja. Jangan ditiru ya Diaris.

 

Oh iya ini kok jadi bahas kuliah sih, tapi memang waktu itu nggak ada cerita lain selain aku yang sibuk kerja, main sana-sini, habiskan uang-uangku untuk foya-foya. Eh nggak dong, tetep nabung nomor satu. Orang tuaku terutama Bapak nggak pernah bosan mengingatkan untuk menabung. Katanya harus punya tabungan, entah untuk kuliah atau keperluan lain yang sifatnya mendadak. Oh iya kalau nggak salah aku juga pernah bahas ini deh di diary sebelum-sebelumnya.

Di part ini aku ceritanya random banget ya. Nggak ada kisah asmara karena aku sudah berkomitmen untuk nggak pacaran sampai menikah nanti. Namun, meski nggak punya kisah asmara, tapi waktu itu aku berperan sebagai konsultan asmara. Maksudnya?. Jadi, aku tuh sering banget jadi tempat curhat teman-temanku yang kisah cintanya sedang bermasalah, tak jarang aku dimintai pendapat, solusi, hingga menjadi tim pendengar saja. Tidak hanya temanku, mantan pacarku juga curhat tentang kisah cintanya padaku, bahkan minta solusi atas masalah dalam hubungan mereka. Siapa nih diantara Diaris yang masih berhubungan baik dengan mantan pacarnya, tapi sebagai teman ya, nggak lebih.

Memang nggak bisa dipungkiri hubungan antara laki-laki dan perempuan yang awalnya hanya mengaku teman, tiba-tiba bisa berubah jadi lebih dari teman, apalagi jika mantan pacar, bisa jadi kan cinta lama belum kelar. Namun, semuanya kembali pada diri masing-masing yang menjalani. Kita harus pintar-pintar membatasi diri karena yang bisa mengendalikan perasaan hanya diri kita sendiri, mau dibawa ke arah mana?. Harus paham betul posisi kita dimana. Jangan hanya mementingkan diri sendiri, tapi pikirkan juga perasaan wanita lain dibelahan bumi sana.

Seperti yang sudah kubilang bahwa selama hidup menjomlo, aku berperan sebagai konsultan asmara yang selalu setia mendengarkan cerita-cerita cinta umat manusia di sekitarku termasuk kisah cinta suamiku pada waktu itu. Kalau nggak salah sih sekitar tahun 2017an, suamiku mengirimi aku pesan via bbm yang waktu itu masih ngehits. Seperti biasa si yang selalu to the point ini tiba-tiba bilang mau cerita, intinya sih dia lagi bingung sama pacarnya, kepingin putus, tapi ya itu masih bingung. Aku yang mendengar ceritanya jadi ikutan bingung karena dia nggak cerita alasan bingungnya itu kenapa. Aku nggak bisa memaksa, itu privasinya, yang pasti sebagai konsultan asmara yang sok bijak aku mencoba berada diposisinya dan mencoba berpendapat sebijak yang aku bisa, tapi aku nggak memprovokasi agar suamiku dan pacarnya putus ya. Tidak sama sekali.

Akhir-akhir ini aku memang agak-agak lupaan, sampai-sampai aku juga lupa selang berapa lama gitu dari sejak suamiku curhat tentang pacarnya hingga sampailah pada sebuah keputusan, kita mengatur rencana ketemuan untuk yang pertama kalinya. Oh iya saat itu aku belum tahu pasti apakah mereka sudah putus atau belum. Masih di tahun 2017an, berawal dari suamiku yang mengomentari postingan BBM-ku (aplikasi yang masih ngehits), lalu meluas ke obrolan lainnya, hingga sampailah pada scene suamiku cerita bahwa dia belum pernah ke Kebun Raya Bogor. Setelah rumpi sana-sini akhirnya aku iseng ajak dia main ke sana dan dia pun mau. Kebetulan aku baru saja kehilangan teman main, teman nonton, teman jajan. Katanya sih temanku ini semenjak pindah tempat kerja jadi super sibuk, sering masuk kerja tak mengenal weekend atau weekday. Ya udahlah ya, sing penting untuk weekend itu aku punya penggantinya yaitu suamiku.

Baca jugaCara Alloh Swt Memberiku Jodoh Part 1

Aku dan suamiku mengatur jadwal ketemu di suatu weekend, entah Sabtu atau Minggu, lupa aku. Dan ini merupakan kali pertamanya aku akan pergi main dengan seorang teman berbeda jenis kelamin. Ya, teman mainku sebelum-sebelumnya itu selalu perempuan dan aku tipe orang yang memang selalu canggung dengan laki-laki. Entah kenapa, mungkin karena aku sudah saking lamanya menjomlo, sering membatasi diri dengan laki-laki karena takut cinlok, wkwkwk. Aku kan saat itu lagi fokus untuk menjomlo sampai nikah dan aku berusaha untuk menghindari hal-hal yang bisa merusak komitmenku, salah satunya dengan membatasi diri berinteraksi dengan lawan jenis, makanya aku jadi kaku sama laki-laki. Mungkin ya.

Kalau ingat waktu itu aku pun suka bingung kenapa aku bisa ajak suamiku ini pergi ke Kebun Raya ya, sok akrab banget, padahal kita nggak pernah ketemu selain di suatu malam di rumah nenekku saat kita masih SMA, kita juga nggak begitu kenal, mengobrol pun hanya lewat chat atau telpon. Nggak ada pikiran negatif waktu itu, yang aku pikirkan hanyalah gimana caranya weekend itu nggak hanya di kamar kost aja, bete juga lama-lama. Ada sedikit rasa kikuk dalam hati karena ini pertama kalinya main berdua sama laki-laki, biasanya kalau ada teman laki-laki pasti selalu ada teman perempuannya juga, rame-rame, nggak pernah berdua aja karena aku agak kesulitan untuk mengimbangi obrolan kaum adam ini. Dan saat itu aku nggak ngerti nanti harus ngobrol apa, apakah membahas tentang game, isu-isu politik, isu-isu agama, gosip selebriti, atau tentang kenaikan bbm. Ah... gimana entarlah..

Baiklah Diaris, ceritanya kusudahi sampai sini dulu ya. Entahlah apakah cerita ini bermanfaat atau tidak. Untuk kisah Kebun Raya Bogor, nanti kuceritakan di diary selanjutnya. See you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa mual. Seb

Awal Mula Terkena Eye Floaters

  Eye Floaters Itu Apa Sih? Assa lamuálaykum , Diaris. Alhamdulillah aku udah nulis lagi sekarang. Mudah-mudahan bisa istiqomah  seperti janjiku dari dulu. Beberapa bulan lalu aku sempat vakum nulis di Blog. Bukan karena malas atau kena writer’s block, tetapi ada sedikit masalah dengan kesehatan mataku, ditambah lagi aktivitas sehari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang cukup padat, anakku lagi fase aktif-aktifnya, serba ingin eksplor sana-sini. Sok sibuk banget deh aku pokoknya. Hehehe. Bicara tentang kesehatan mata yang menjadi alasanku vakum nulis di Blog. Aku lupa persisnya. Kalau nggak salah sekitar Bulan Juli 2022. Awalnya aku merasakan ada yang aneh dengan mataku yang sebelah kiri. Setelah kucari tahu dari berbagai sumber ternyata mataku yang sebelah kiri menderita Eye Floaters . Berdasarkan informasi yang kudapat dari laman alodokter, floaters adalah bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan. Floaters sering terjadi dan um

Review BREYLEE BLACKHEAD MASK STEP 1 : Jagonya angkat komedo

Bismillaahirrahmaanirrahiim Hai dears, tampil cantik selalu menjadi salah satu keinginan seorang perempuan walaupun cantik itu relative yang artinya setiap perempuan memiliki standar kecantikan yang berbeda tentunya. So, menurutku kecantikan seorang perempuan itu tak bisa disamaratakan ya. Dikarenakan wajah menjadi salah satu parameter kecantikan seorang perempuan sehingga   wajah yang good looking selalu diidamkan setiap perempuan. Tak harus seperti artis Korea yang shining, shimmering, splendid, and glowing , tapi bersih dari jerawat dan komedo pun sudah sangat disyukuri seperti aku yang dari dulu selalu menginginkan wajah yang bersih dari komedo di area hidung yang agak mengganggu, hehehe. Tak sedikit produk skincare penghilang komedo yang berseliweran di iklan telah kucoba, mulai dari bentuk krim, sabun, dan berupa kertas pernah kucoba, tapi hasilnya   kurang memuaskan karena komedo tak terangkat tuntas terutama komedo yang sudah mulai menghitam, curiga takutnya jadi fosi