Langsung ke konten utama

Postingan

Masak MPASI Homemade Cuma 10 Menit. Begini Caranya…

  Assa lamuálaikum , Diaris. Sedih banget deh rasanya kalau lihat blog aku. Ibarat rumah lama tak berpenghuni yang dipenuhi sarang laba-laba. Blog aku pun begitu, hanya saja sarang laba-labanya tak kasat mata. Hehehe. Kena writer block  atau malas nih? Nggak dua-duanya dong. Aku hanya lagi sok sibuk dengan aktivitas baruku sebagai mommy newbie . Anakku yang lagi aktif-aktifnya merangkak, tentunya butuh pengawasan ketat, ditambah lagi aku dan suami sepakat untuk tidak pakai jasa pengasuh, cukup kami berdua yang mengasuh anak secara bergantian sehingga waktuku, khususnya jadwalku cukup padat. Sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin aku ingin kembali aktif ngeblog, tetapi aku masih bingun dalam mengatur waktu kapan bisa membuka laptop, sedangkan saat anak tidur aku harus menuntaskan sisa-sisa aktivitas rumahan atau masak menu MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk anakku. Bicara tentang MPASI, Mommy Diaris lebih suka tipe homemade , buatan sendiri atau yang instan nih? Kalau aku keduanya. Ken

Facecare Scarlett Whitening Ini Cocok Untuk Para Ibu Baru

Assa lamu’alaykum , Diaris. Alhamdulillaah , akhirnya aku bisa nulis lagi setelah libur beberapa minggu karena terlalu sok sibuk dengan rutinitas baru. Jadi, bayiku baru saja masuk usia enam bulan dan itu berarti dia mulai membutuhkan makanan pendamping ASI atau biasa disebut MPASI karena kandungan nutrisi dalam ASI sudah tidak mencukupi. Sebagai ibu baru yang agak lebay bin alay, aku harus memerhatikan makanan bayiku serta jadwal makannya. Untuk makanannya, aku memilih memasak sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa bayi yang baru belajar makan tidak boleh diberi makanan sembarangan, teksturnya pun harus dibuat lumat agar mudah dikunyah, ditelan, serta dicerna. Awalnya sih ribet, tapi lama-lama terbiasa juga. Bayiku makan tiga kali sehari, sama seperti orang tuanya. Setiap makan selalu kuberi makanan baru. Jadi, sehari aku bisa masak berkali-kali, sebagian besar waktu kuhabiskan di dapur. Aku jadi semakin sering terpapar oleh polusi dapur yaitu asap-asap dari olahanku, terutama wajah

Yuk, budayakan membaca !!!!

  Dear diary . Berdasarkan informasi yang kudapat dari kominfo.go.id , UNESCO menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 0,001% yang artinya dari 1000 orang Indonesia cuma 1 orang yang rajin membaca . Bagi sebagian orang, hobi membaca mungkin membosankan, tapi bagiku cukup mengasyikan. Tak perlu kujelaskan panjang lebar manfaat membaca karena kurasa semua orang pun tahu. Banyak informasi yang bisa didapat dari membaca selama membaca dengan utuh, bukan sekadar membaca judulnya karena tak sedikit diantara kita yang lebih tertarik dengan hanya membaca judul tanpa membaca isinya, lalu berasumsi berdasarkan sumber yang kurang lengkap. Hal tersebut memicu kesalah pahaman dalam menerima informasi. Ketika mendengar kata membaca biasanya yang terbayang adalah buku tebal dengan beratus-ratus halaman, padahal membaca tak selalu dengan buku, bisa dengan media lain yang penting menghasilkan informasi. Aku yang entah karena hobi atau memang kurang kerjaan. Selain buku, ke

Tips Lancar Lahiran Normal Versi Diary Ukhti

  Assa lamu’alaikum. Dear diary.  Benar nggak sih janin itu cerdas? katanya bisa memilih proses persalinan yang dia inginkan, hehehe. Meski begitu, proses persalinan biasanya ditentukan oleh kondisi janin apakah bisa pervaginam (normal) atau Sectio Caesarea  (SC). Mayoritas calon ibu biasanya menginginkan persalinan pervaginam karena prosesnya yang natural, pemulihannya lebih cepat, bisa dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat dan tentunya tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Berbeda dengan caesar yang katanya membutuhkan waktu recovery yang lebih lama, biaya yang tidak sedikit (sebagian bisa cover BPJS), serta hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit. Persalinan caesar biasanya menjadi opsi ketika terjadi komplikasi pada janin, misalnya berat badan bayi yang terlalu besar, posisi janin yang kurang optimal, dan sebagainya, tetapi ada juga calon ibu yang memilih caesar karena kehendak sendiri dengan beragam alasan yang menyertai. Bagiku persalinan pervaginam memang terjadi secara alami,

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa mual. Seb

Review Salep Salwa : Cara Ampuh Atasi Hemoroid Tanpa Minum Obat

  Assa lamu’alaikum…. Halo diaris! Hmmm… sebenarnya aku agak malu untuk menulis diary kali ini karena topiknya agak sedikit jorok, tetapi berhubung niatku ingin memberikan informasi bagi teman-teman yang mungkin membutuhkan, jadi tak apa kutulis. Dan diary kali ini kutulis dilatar belakangi dengan betapa kesulitannya aku mencari informasi mengenai masalah kesehatanku pasca melahirkan pervaginam (normal). Sebelum menikah dan melahirkan, aku pernah mendengar cerita seorang teman yang harus melahirkan secara caesar untuk anak keduanya karena ia memiliki hemoroid (wasir) pasca melahirkan anak pertamanya secara pervaginam karena terlalu asyik mengejan. Ngeri juga ya, pikirku. Selama hamil aku juga sempat kepikiran akan hal itu apalagi aku yang sejak dulu punya kebiasaan sembelit sampai harus kehilangan usus buntu , masa iya hemoroid juga, huhuhu. Namun, apa yang terjadi? Kun fayakun , aku pun mengalaminya pasca melahirkan pervaginam . Oh iya, sebelum lanjut, aku mau ulas sedikit tentang hem

Brightly Series ini aman nggak ya untuk busui??

Assa lamualaikum..   Dear diary. Emang candu deh produk dari brand lokal yang satu ini, apalagi kalau bukan Scarlett Whitening. Sejak nyoba pakai produk bodycare- nya yang bikin suamiku ketagihan sama Brightening Shower Scrub , lanjut ke   Facial Wash  dan serumnya, kini aku juga coba pakai facecare yaitu D ay and Night Cream . Meski malas (apalagi pas hamil), menurutku merawat kulit wajah itu penting. Tak perlu harus cantik seperti artis korea yang super glowing karena cantik itu relative, yang penting kulit tampak sehat, tidak kusam, enak dilihat (minimal oleh diri sendiri dan maksimal oleh suami, hehe). Bagiku yang mageran, untuk merawat kulit wajah nggak harus rutin  pergi ke klinik kecantikan, cukup dengan rutin pakai facecare yang sesuai dengan kebutuhan kulit tentunya. Seperti biasa sebelum aku coba suatu produk, aku selalu ceki-ceki dulu meskipun produknya berasal dari brand yang sudah kupercaya, tapi untuk urusan kulit wajah aku nggak mau gegabah karena kalau sekalinya nggak c