Langsung ke konten utama

Masak MPASI Homemade Cuma 10 Menit. Begini Caranya…

 Assalamuálaikum, Diaris.

Sedih banget deh rasanya kalau lihat blog aku. Ibarat rumah lama tak berpenghuni yang dipenuhi sarang laba-laba. Blog aku pun begitu, hanya saja sarang laba-labanya tak kasat mata. Hehehe.

Kena writer block atau malas nih? Nggak dua-duanya dong. Aku hanya lagi sok sibuk dengan aktivitas baruku sebagai mommy newbie. Anakku yang lagi aktif-aktifnya merangkak, tentunya butuh pengawasan ketat, ditambah lagi aku dan suami sepakat untuk tidak pakai jasa pengasuh, cukup kami berdua yang mengasuh anak secara bergantian sehingga waktuku, khususnya jadwalku cukup padat.

Sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin aku ingin kembali aktif ngeblog, tetapi aku masih bingun dalam mengatur waktu kapan bisa membuka laptop, sedangkan saat anak tidur aku harus menuntaskan sisa-sisa aktivitas rumahan atau masak menu MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk anakku.

Bicara tentang MPASI, Mommy Diaris lebih suka tipe homemade, buatan sendiri atau yang instan nih? Kalau aku keduanya. Kenapa? Homemade kan lebih alami, higienis, ragam rasa, ekonomis pula. Bubur instan sudah pakai pengawet, mengandung garam dan gula, rasanya pun itu-itu saja. Yap, aku juga membenarkan itu semua, makanya aku pakai bubur instan disaat jam sibukku saja, biasanya pagi atau sore.

Oh iya perlu kita ketahui bahwa bubur instan tak melulu tidak baik ya. MPASI homemade maupun instan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang dikutip dari situs alodokter, sebagai berikut :

Kelebihan dan Kekurangan MPASI Homemade

Kelebihan : mudah dibuat dengan bahan makanan yang tersedia di rumah dan lebih terjamin kebersihannya, mempermudah bayi beradaptasi dengan makanan keluarga.

Kekurangan : butuh waktu memasak lebih lama, lebih cepat rusak atau basi.

Kelebihan dan Kekurangan MPASI Instan

Kelebihan : mengandung beragam nutrisi tambahan, memiliki label nutrisi yang jelas.

Kekurangan : berkurangnya nutrisi saat proses produksi, mengandung pengawet dan perasa buatan, dan tinggi kandungan gula.

Menurutku MPASI homemade maupun instan, keduanya saling melengkapi, keduanya kuberikan pada anakku secara bergantian. MPASI instan biasanya untuk pagi atau sore.

Pada saat kita membuat MPASI homemade perlu diperhatikan takaran nutrisi yang dibutuhkan oleh anak di masa pertumbuhannya, salah satu contohnya kantungan zat besi. Maka dari itu tak sedikit DSA (Dokter Spesialis Anak) meresepkan zat besi untuk anak yang fokus mengonsumsi MPASI homemade. Hal tersebut sering membuatku ragu apakah takaran MPASI homemade buatanku sudah sesuai dengan kebutuhan anakku atau tidak, sedangkan pada MPASI instan sudah dilengkapi dengan tambahan nutrisi sesuai kebutuhan anak, dan selama MPASI instan teregistrasi di BPOM, In Sha Alloh aman dikonsumsi ya Diaris.

Alhamdulillaah sekarang anakku sudah masuk usia sembilan bulan. Anakku sudah pintar memilih makanan yang disukainya. Awalnya kupikir dia sedang dalam fase GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau mungkin sedang tumbuh gigi, dia nolak kuberi MPASI homemade maupun instan, tetapi saat kuberi menu ikan, makannya lahap lagi. Hmm… ternyata dia lagi senang menu bubur ikan. Nggak masalah sih, tinggal kubuatkan, tetapi kebiasaan memberi makanan fresh membuatku sedikit kerepotan jika harus memasak bubur ikan sehari tiga kali dengan durasi yang cukup lama, merubah nasi/beras menjadi bubur.

Dan taraaaaaaaaaaa…… aku senang pisan saat tahu ada produk homemade dari promina yaitu Promina Homemade. Seperti namanya “Homemade”, produk ini harus dimasak terlebih dahulu seperti memasak bubur pada umumnya sebelum diberikan kepada bayi. Sama aja dong! Lama-lama juga”. Hei, tentu tidak. Diaris, justru kita hanya cukup cemplung-cemplung menambahkan topingnya, sayuran, daging, dan ikan. Nah biar nggak penasaran., aku buat ulasannya di bawah ini, baca terus sampai akhir ya.


Promina Homemade Aman Nggak Ya?

Meski memiliki merk dagang yang cukup terkenal di pasaran, tetap aku ceki-ceki dulu apakah ada label BPOM pada kemasannya. Jika ada, sekalian aku cek nomor registernya juga agar semakin yakin.



Kalau sudah begini, In Sha Alloh aman dikonsumsi ya Diaris. Semua yang terkandung dalam Promina Homemade telah disesuaikan takarannya.

Varian Rasa Promina Homemade

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bubur instan minim akan rasa, pun dengan Promina Homemade ini hanya memiliki dua varian rasa yaitu salmon kentang wortel dan ayam brokoli labu kuning.


Dalam menyajikan Promina Homemade untuk bayi bisa kita variasikan dengan menu rumahan agar rasanya lebih beragam, lagi pula sayur dan daging yang terdapat pada Promina Homemade ini berupa serbuk. Kita bisa tambahkan sendiri sayur, daging, serta menu pelengkap lainnya.

Isi Kemasan Promina Homemade

Dalam satu dus Promina Homemade terdapat empat kantung warna hijau berisi beras dengan tekstur seperti beras yang telah direndam, agak mekar gitu, dan empat kantung warna kuning bersi sayuran dan daging kering sebagai pelengkap bubur. Jadi, satu dus Promina Homemade ini untuk empat porsi makan bayi.



Cara Memasak Promina Homemade

Memasak Promina Homemade cukup dalam waktu sepuluh menit saja. Ini aku bagikan resep memasak Promina Homemade untuk menu makan anakku dengan sedikit variasi.

Bubur Sup Ikan Nila Merah

Bahan :

1 pasang sachet Promina Homemade (rasa apa aja, bebas ya)

1 slice daging ikan nila merah fillet segar, potong kecil-kecil

1 sdm wortel parut

2 cm seledri dan daun bawang

1 iris tipis bawang bombay

1 buah unsuted butter

300 ml air mineral

Cara memasak :

Campurkan bahan dalam panci kecuali wortel, nyalakan api sedang. Aduk hingga semua bahan tercampur. Setelah lima menit, masukan wortel parut, aduk kembali selama lima menit hingga matang. Bubur sup ikan nila merah siap dihidangkan.

Kandungan Nutrisi Dalam Promina Homemade

Disana tampak sederetan kandungan nutrisi dalam setiap sajian Promina Homemade. Bisa ditambahkan dengan bahan makanan rumahan. Salah satu yang aku sukai dari Promina Homemade ini adalah durasi memasak yang hanya sepuluh menit sehingga tidak mengganggu nutrisi yang  tersdapat dalam sayuran yang kita tambahkan.

Untuk tambahan daging dan ikan, jika dirasa ragu pada tingkat kematangannya dalam waktu sepuluh menit, saranku untuk Mommy Diaris boleh memasaknya terlebih dahulu, boleh setengah matang atau disesuaikan dengan durasi masak Promina Homemade yang hanya sepuluh menit.

Harga dan Cara Membeli Promina Homemade

Promina Homemade ini banyak dijual di pasaran. Jadi, Diaris bisa membelinya secara online maupun ofline. Aku biasa membeli promina Homemade di minimarket atau supermarket terdekat. Satu dus Promina Homemade dibandrol dengan harga Rp. 22.100,-.

Ok Diaris, selamat mencoba Promina Homemade ya. Oh iya, tulisan ini dibagikan bukan karena aku ingin mengajak para Mommy Diaris untuk membudayakan bubur instan sebagai MPASI ya. Bubur instan diberikan sebagai selingan saja. Bubur buatan sendiri dengan bahan alami tetap lebih diutamakan, apalagi jika takarannya sesuai dengan kebutuhan bayi, uuuuuuhhhhhh semakin mantap. Semoga bermanfaat ya Diaris.












Komentar

  1. kayaknya memang hari gini susah banget ya cari makanan yang tanpa pengawet. kadang jadi mikir kalo dari bayi udah konsumsi makanan yang mengandung pengawet kasian juga. tapi di satu sisi lebih praktis mengingat buibu pasti repot banget. semangaattt~

    BalasHapus
  2. Informasi yang sangat berguna, nanti aku shere ke ponakanku yang sebulan yang lalu melahirkan ya, Mbak .. terima kasih 😍

    BalasHapus
  3. Sejujurnya, belum kepikiran tentang mpasi. Tapi terima kasih ilmunya. Buat mpasi homemade, ibuknya harus belajar nutrisi dulu juga ya

    BalasHapus
  4. Artikelnya sangat bermanfaat buat ibu-ibu yang habis lairan, ntar aku shere ke ponakanku, Mbak ... Sekarang ada promina homemade tentu lebih sehat untuk debay ya ..

    BalasHapus
  5. Wah jadi refresh lagi awal mulai MPASI anak. Seru sekaligus deg degan kalau anak mulai ada aksi GTM. Hehe. Semangat, Mbak

    BalasHapus
  6. Aku juga pernah kasih mpasi pke promina homemade ini dan alhamdulillah anakku doyan waktu itu. Gampang lagi ya buahnya.

    BalasHapus
  7. Wah ini cocok buat ibu2 ya, lebih cepet bikinnya juga. Rekomendasi inbdeh buat sepupukuu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN PERTAMA KALI IKUT SELEKSI CPNS KEMENTERIAN KEUANGAN

  Assalamu'alaykum Diaris Beberapa minggu yang lalu aku mendapat informasi pembukaan pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dari sebuah grup whatsapp. Aku coba iseng buka tautannya, lalu membaca beberapa persyaratan umum yang tertera di sana. Ternyata batas usia untuk CPNS tahun ini sampai 35 tahun. Lumayan juga ya nggak seperti terakhir kali aku ikut pendaftaran CPNS yang mana batas usianya rata-rata sampai 25 tahun aja. Aku ingat waktu itu tinggal hitungan hari usiaku sudah masuk 25 tahun. Cukup ketar-ketir. Sudah tiga kali aku ikut mendaftar CPNS. Kalau nggak salah sih dari tahun 2017, 2018, dan 2019. Wah ternyata tiap tahun ada pembukaan CPNS ya. Menjadi PNS merupakan salah satu hal yang diinginkan oleh kedua orang tuaku karena menurut mereka PNS adalah jenjang karir yang bisa dikatakan aman mengingat adanya uang pensiun saat purna bakti. Seperti Bapakku mantan pegawai BUMN yang sampai saat ini sudah dalam masa purna bakti, tapi masih mendapatkan uang pensiun yang alhamd...

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa ...

Muntah darah saat hamil trimester pertama, mungkin ini penyebabnya...

Assalamu’alaikum…. Muntah darah. Kok ngeri ya judulnya berdarah-darah. Jadi, ini adalah pengalaman pertamaku menjalani kehamilan. Seperti wanita-wanita hamil pada umumnya yang mengalami morning sickness yaitu suatu kondisi dimana wanita hamil merasa mual dan muntah pada trimester pertama. Memang tidak semua wanita hamil mengalaminya, tapi morning sickness wajar dirasakan oleh wanita hamil karena adanya peningkatan hormon beta HCG . Berdasarkan informasi yang didapat dari Halodoc.com, kondisi tersebut dikatakan normal dan pertanda baik karena mengindikasikan adanya plasenta yang tumbuh dengan baik dan normal.  Meski begitu, morning sickness bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan jika mual dan muntah dirasa berlebihan, seperti yang pernah kualami di trimester pertama. Jika dilihat dari kalimatnya, morning sickness harusnya terjadi pada pagi hari. Namun, kenyataannya dapat dirasakan dalam beragam waktu, entah itu pagi, siang, sore atau malam. Aku...