Langsung ke konten utama

Postingan

Cara Bersyukur dengan Maskeran : REVIEW MASKER BERAS BYVAZO

Assalamu'alaikum ... Kalau gabut, kalian ngapain sih? Baca buku? Nulis? Streaming nonton film? Atau menelusuri sosmed seharian, tapi kalau ini sih tak perlu nunggu gabut karena mayoritas manusia saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya di sosmed. Tak heran jika di era ini sosmed menjadi salah satu media yang digandrungi oleh banyak orang, termasuk aku karena dengan berjelajah di sosmed ragam informasi bisa didapatkan dengan mudah, tak kalah saing dengan televisi. Bagiku sosmed malah lebih menarik dengan tayangan-tayangan yang variatif dan informatif dibandingkan televisi yang mana akhir-akhir ini lebih didominasi oleh tayangan-tayangan dengan tingkat edukasi yang minim, misalnya sinetron-sinetron remaja yang lebih menunjukan kisah percintaan, baper-baperan, dan kekerasan/perkelahian. Ok, friends. Sebenarnya bukan sosmed atau televisi yang akan dibahas kali ini, melainkan aku mau nyoba riview satu produk kecantikan. Terus korelasinya dengan sosmed apa?. Tentu ada, kare

SERTIFIKASI PRANIKAH. Agree or Disagree?

SERTIFIKASI PRANIKAH. Agree or Disagree? Assalamu’alaikum warrohmatullaahi wabarakaatuh. Friends, ada apa sih di tahun 2020? Entahlah, hanya Alloh Swt. yang tahu. Namun,   ada satu wacana sering wara-wiri di media yang menggelitiku hingga aku menulis Diary ini. What is that ? Seiring dengan bergantinya perangkat negara beberapa bulan lalu, maka bukan hal aneh jika muncul peraturan-peraturan baru, salah satunya yaitu ‘Sertifikasi Pranikah’ yang kini ramai dibicarakan serta menuai pro dan kontra dari berbagai pihak karena dianggap mempersulit mereka yang hendak menikah, tapi tidak sedikit juga yang setuju dengan hal tersebut. Serifikasi Pranikah adalah suatu proses pelatihan yang harus diikuti oleh calon pengantin untuk mendapatkan pembekalan tentang seputar kehidupan berumah tangga, menjaga kesehatan organ reproduksi, serta pencegahan terjadinya stunting pada anak yang mana semuanya demi mencapai keluarga yang sakinah mawadah warrahmah. Setahuku pelatihan seperti i

TIPS RECEH UNTUK BERTAHAN HIDUP : Small-scale financial management

Mari berhitung! sudah berapa lama aku hidup sendiri? jomblo? Bukan, maksudnya hidup seorang diri jauh dari rumah alias merantau. Sejak duduk di bangku SMA kurang lebih usiaku saat itu sekitar 15 tahunan, aku tinggal jauh dari orang tua. Aku tinggal di rumah nenek untuk melanjutkan sekolah SMA. Kenapa? Karena sekolah SMA di tempat tinggalku jaraknya cukup jauh dari rumah, ditambah lagi minimnya transportasi umum. Saat lulus SMA, aku mulai merantau ke luar kota, nggak terlalu jauh sih. Aku lulus masuk salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Hujan setelah sebelumnya aku gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur beasiswa. Sedikit tak percaya diri. Aku yang kata orang, manja, anak rumahan, kini harus tinggal di luar kota seorang diri tanpa sanak saudara. Awalnya ku pikir ini akan sulit dijalani, berusaha bertahan hidup di kota orang yang teramat asing bagiku. Aku hanya seorang mahasiswa tanpa beasiswa yang hidupnya disubsidi orang tua. So, sebenarnya untuk masalah

Kenapa Harus Menulis?

Bismillaahirrahmaanirraahiim Aku terlahir sebagai individu dengan kepribadian tertutup. Tidak mudah berkomunikasi dengan orang lain, tidak menyukai keramaian pula. Namun, bukan berarti aku anti sosial. Aku masih mau berbaur dengan orang lain, aku juga memiliki banyak teman. Aku hanya tipe orang yang bicara seperlunya, lebih senang menyimpan perasaan sendiri karena aku sulit percaya dengan orang lain. Aku tipe orang yang tidak mudah akrab dengan orang baru sebelum aku benar-benar mengamati orang tersebut dengan baik. Mungkin banyak yang bilang bahwa aku seorang introver . Menjadi seorang introver sepertiku memang cukup berat walaupun ku rasa nyaman. Ketidakpercayaanku terhadap orang lain memaksaku untuk selalu menyimpan perasaan dan berusaha menyelesaikan permasalahan sendiri. Apalagi di saat aku mulai menginjak usia remaja. Mungkin ini yang dinamakan masa puber, masa dimana aku mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis, masa dimana akhirnya aku mengenal pacara

Nggak Boleh Pacaran !!!

Bismillahirrahmaanirrahiim Bicara soal pacaran memang tak akan ada habisnya. Pacaran selalu menjadi topik yang tak pernah bosan untuk dibahas. Pacaran juga merupakan sebuah keharusan bagi mereka yang menjalankan, baik tua ataupun muda termasuk aku. Aku yang saat ini menentang pacaran ternyata pernah pacaran juga. Seperti perempuan pada umumnya, aku pun merasakan apa yang namanya jatuh cinta, patah hati, cemburu, diselingkuhi, dilema, dan konflik bathin lainnya yang sering dirasakan oleh para budak cinta. Semuanya berawal ketika aku duduk di kelas 3 SMP. Seingatku waktu itu masih awal ajaran baru. Tak ada angin, tak ada hujan, salah satu teman sekelasku, cowok datang kepadaku menyatakan perasaannya. Kaget. Seorang cowok yang tak pernah memiliki hubungan baik denganku sebelumnya, tak pernah dekat, tak pernah akrab apalagi sampai curhat bareng, yang ada hanyalah perseteruan di antara kami. Bisa dibilang dia adalah salah satu musuh bebuyutanku, si biang huru-hara, si pemi

Demam RKUHP dan UU KPK. Korupsi, Salah Siapa?

Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum … Belakangan ini kita disuguhi oleh berita-berita dari berbagai media mengenai revisi Rancangan Undang-undang (RUU) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebabkan timbulnya pro dan kontra dari berbagai pihak sehingga memicu aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia. Seperti biasa aku membuka youtube untuk mencari tontonan berfaedah siang kemarin. Di timeline muncul tayangan ulang  Mata Najwa :Ujian Reformasi  yang tayang kemarin malam, tapi belum sempat kulihat. Klik. Aku menontonnya. Tayangan tersebut membahas tentang RKUHP yang dianggap terlalu terburu-buru dan tidak transparan serta UU KPK yang disinyalir melemahkan KPK sehingga memicu perdebatan sengit antar pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut. Namun, yang membuat jariku tergerak untuk menulis diary ini yaitu ketika muncul statement KPK lebih baik dibubark