Langsung ke konten utama

Tips-Tips Agar Produksi ASI Lancar

 Assalamu'alaykum Diaris.

Umumnya seorang ibu pasti menhinginkan yang terbaik untuk anaknya, mulai dari si anak masih dalam kandungan hingga terlahir ke dunia. Hal yang sama pun aku rasakan saat aku diberi amanah oleh Alloh Swt. untuk menjadi seorang ibu. Saat anakku masih dalam kandungan aku berupaya dengan menjaga pola hidup sehat, mulai dari makanan dan minuman yang aku konsumsi, olahraga, dan aktivitas lainnya, semata-mata agar anakku bisa terlahir ke dunia dalam keadaan sehat.

Setelah anakku lahir ke dunia, aku juga berupaya untuk merawatnya dengan baik, salah satunya dengan memberikan makanan dan minuman terbaik untuknya yaitu ASI (Air Susu Ibu) yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serta antibodi yang dibutuhkan oleh bayi. Maha Kuasa Alloh Swt yang telah merancang ini semua. ASI diproduksi oleh tubuh seorang ibu secara alamiah pasca melahirkan sehingga setiap ibu berpotensi bisa menyusui anaknya.

Namun, meski setiap ibu bisa memroduksi ASI dan menyusui anaknya, bukan berarti hal tersebut tanpa diupayakan. Mungkin tak sedikit ibu diluar sana yang pasca melahirkan diberi kemudahan oleh Alloh Swt dengan dianugerahi ASI yang mengalir dengan lancarnya, tapi tak sedikit pula para ibu yang harus berupaya keras agar bisa memberi ASI dan menyusui anaknya, termasuk aku salah satunya.

Sejak hamil aku bertekad untuk memberikan ASI, dan aku juga sangat percaya diri bahwa pasca melahirkan ASIku akan melimpah, tapi kenyataan tak seindah apa yang aku yakini dan bayangkan sebelumnya. ASIku seret. Awalnya aku tak menyadari itu karena saat aku mencoba memerah ASI menggunakan tangan, ASInya keluar sampai menyembur, pernah juga payudaraku sampai bengkak dan rembes, ditambah lagi durasi anakku saat menyusu cukup lama. Kupikir karena ASInya banyak.

 Baca juga: MENGASIHI: FOTOTERAPI UNTUK BAYI KUNING

Namun, semua terjawab saat anakku berumur tujuh hari mengalami kuning karena kadar bilirubin dalam darahnya diatas normal dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan ASI. Anakku harus melakukan fototerapi waktu itu. Sedih, aku merasa menjadi ibu yang buruk bagi anakku, tak bisa memberi ASI secara maksimal, dan terpaksa aku harus memberikan asupan tambahan berupa susu formula untuk mencukupi kebutuhan anakku. Karena hal itu aku juga sempat mengalami baby blues. Dari situ aku menyadari bahwa menjadi ibu bukanlah perkara yang mudah, padahal ini masih permulaan.

Setiap aku memberikan susu formula pada anakku, selalu ada perasaan seperti bahwa aku telah ingkar janji untuk memberi anakku full ASI. Aku berusaha selalu mengutamakan memberi ASI terlebih dahulu, jika memang anakku dirasa belum kenyang, barulah kuberi susu formula. Selama mengonsumsi ASI dan sufor, berat badan anakku memang bertambah sebagaimana mestinya, satu bulan pertama bbnya bertambah 900 gram, tapi setelah itu entah kenapa anakku mulai menolak minum sufor, aku pikir mungkin karena bingung puting.

Diumur menuju dua bulan, anakku mulai full minum ASI, dia menyudahi minum sufor dengan sendirinya. Namun, nampak ada perubahan pada kenaikan berat badannya, tak bertambah sebagaimana mestinya. Diumur dua bulan itu bbnya bertambah kurang lebih 300 gram, padahal seharusnya kenaikan bb untuk bayi usia dua bulan kurang lebih 800 gram. Duh pusing lagi, stres aku, dan makin stres lagi saat aku cerita ke salah satu keluargaku dan dia langsung berkomentar, "ASInya kurang tuh, harusnya kan bla bla bla..", ya aku tahu ASIku memang belum banyak, tapi bisa nggak sih berkomentar dengan cara yang lebih nyaman didengar, tidak dengan cara berceramah apalagi seolah menyudutkan. Hmmm salahku juga sih, ngapain cerita-cerita ya kan, hehehe. Niatnya sih kepingin curhat aja, eh malah bikin pusing sendiri.

Sebenarnya untuk kenaikan berat badan bayi disesuaikan dengan berat badan pada saat lahir, dan untuk bb anakku saat itu nggak ada masalah walau hanya naik 300 gram, masih ada di garis hijau grafik bb, masih normal, tapi ya namanya ibu-ibu newbie, nggak mudah rasanya menyingkirkan overthinking, padahal hal-hal seperti itu bisa memicu ASI seret.

Meski ASIku masih seret, tapi aku tetap berusaha untuk menyusui anakku. Aku sering membaca artikel tentang menyusui, atau menonton konten-konten seputar ASI di sosmed, sampai akhirnya di akun sosmedku banyak bermunculan iklan macam-macam ASI booster (penyubur ASI). Seru sekali nonton iklan ASI booster, melihat ASI perah sampai mengisi penuh botol susu. Kapan ya ASIku bisa semelimpah itu mengingat ASIku yang jika dipompa seringnya menghasilkan 300 ml dari dua payudara. Sempat juga kepikiran untuk mencoba ASI booster yamg kulihat di iklan, walaupun aku tahu bahwa itu hanya iklan loh.

 Baca juga: MENGASIHI: LIDAH PUTIH SAMPAI KENA BABY BLUES

Sebetulnya sudah banyak upaya yang aku lakukan demi menghasilkan ASI yang melimpah, mulai dari makan-makanan sehat, sayur, buah, daging, sayur katuk pun aku sudah muak rasanya, bahkan pasca melahirkan pun aku sudah mengonsumsi ASI booster. Awalnya ASI booster yang diresepkan oleh dokter kandungan, tapi kupikir nggak cocok karena nggak ada perubahan. Aku juga mencoba ASI booster lain, mulai dari bentuk suplemen, cemilan, dan susu, tapi hasilnya tetap sama. Saat itu yang bisa aku lakukan hanyalah tetap menyusui sesering yang anakku minta, sambil terus menjalani pola makan sehat, minum air putih dua liter lebih per hari, dan mencoba tetap tenang dengan godaan-godaan sosial media yang tak jarang kulihat disana postingan para busui yang memamerkan ASI perahnya hingga ber botol-botol, melihatnya aku hanya menghela napas. Aku juga berdo'a kepada Sang Pemberi Rezeki agar ASIku bisa mencukupi kebutuhan anakku.

Hari demi hari kujalani dengan semestinya, bersama suami merawat anak kami. Alhamdulillaah suami masih kerja remote dari rumah sehingga kami bisa gantian merawat anak dan gantian mengerjakan pekerjaan rumah. Setelah sebulan penuh pasca melahirkan dibantu mertua, selanjutnya aku dan suami full menjaga anak kami karena mertua harus pulang ke rumahnya yang berada di kota yang berbeda dengan kami.

Aku juga mulai mengurangi scroll social media yang tak jarang menyebar toxic padaku, melihat akun-akun parenting yang seringnya membuatku emosi dengan kontennya, atau akun-akun busui yang posting hasil perahan ASInya yang berkantong-kantong, membuatku insecure dan overthinking saja. Daripada stres dengan hal-hal semacam itu, kuisi waktu senggangku dengan membaca buku, atau membuat tulisan untuk blog kesayanganku, apalagi kalau tulisanku menghasilkan uang, lumayan kan menyelam sambil minum air, hehehe. Pokoknya aku harus berusaha mewaraskan diri.

Seperti bayi pada umumnya yang setiap bulan melakukan imunisasi, di bulan ketiga anakku berkunjung lagi ke rumah sakit untuk imunisasi. Seperti biasa, anakku ditimbang berat badannya, diukur tinggi badan dan lingkar kepalanya. Alhamdulillaah berat badan anakku naik, kalau nggak salah 800 gram waktu itu, dan sejak itu kenaikan berat badannya selalu bertambah sebagai mestinya, sesuai pertambahan berat badan ideal pada bayi. Itu tandanya ASIku mencukupi kebutuhan tubuh anakku, ya walaupun masih aneh juga karena ASIku jika diperah selalu menghasilkan 300 ml, tak pernah banyak. Yowislah, sing penting ASIku bisa mencukupi kebutuhan anakku dan aku bisa menyusui anakku full dua tahun lamanya, sesuai janjiku.

Dari pengalaman yang aku rasakan dalam upaya menyusui anakku, aku ingin sedikit berbagi dengan Diaris yang mungkin saat ini sedang berjuang dalam proses menyusui, atau mungkin ada yang sedang di posisi sama sepertiku, berikut tips-tips agar produksi ASI lancar versi aku:

1. Bahagia

Menurutku perasaan bahagia itu sangat penting dimiliki oleh ibu menyusui. Bahagia dalam artian nggak stres ya. Ibu menyusui atau ibu yang baru melahirkan walaupun memang tak jarang suka overthinking, tapi usahakan untuk selalu tenang dan tak banyak pikiran. Pikiran yang stres bisa menghambat fungsi hormon oksitosin yang merangsang produksi ASI.

2. Banyak minum air putih

Proses menyusui akan menguras banyak cairan, sehingga tubuh rentan dehidrasi sehingga ibu menyusui dianjurkan banyak minum air putih, kurang lebih 2 liter per hari. Aku biasanya 2 liter lebih, 3 liter kurang agar ASI tetap lancar.

3. Konsumsi makanan sehat

Perbanyak konsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, dan daging. Selain bagus untuk merangsang produksi ASI pada busui, makanan sehat yang dikonsumsi oleh busui akan ditransfer ke tubuh bayi dalam bentuk ASI. Untuk itu busui perlu memerhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi karena berpengaruh pada pertumbuhan bayi.

4. Istirahat yang cukup

Ibu menyusui memang dianjurkan untuk istirahat/tidur yang cukup, tapi pada praktiknya hal itu tak mudah dilakukan karena ibu menyusui masih perlu sering bangun di tengah lelapnya tidur malam untuk menyusui bayi. Mungkin istirahat bisa dilakukan saat bayi tidur lelap di siang hari, itu pun jika memungkinkan karena tak jarang si ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah lainnya di saat bayi tidur.

5. Menyusui sesering mungkin

Menyusui sesering mungkin (sesuai permintaan bayi) sama dengan seringnya busui mengosongkan payudara, hal tersebut akan memicu impuls syaraf mengirim sinyal ke otak untuk memerintahkan hormon oksitosin untuk merangsang produksi ASI. Jadi, semakin sering ASI dikosongkan, semakin sering pula ASI yang diproduksi, sedangkan jika ASI tidak dikosongkan, maka syaraf-syaraf dan hormon-hormon yang terhubung akan menganggap bahwa ASI masih penuh dan tak perlu diproduksi. Usahakan menyusui dengan kedua sisi payudara ya Diaris.

6. Menyusui bayi secara langsung

Menyusui bayi secara langsung memang memberi banyak manfaat, baik untuk bayi maupun busui itu sendiri, terutama dalam produksi ASI. Aku pernah baca di salah satu artikel penjelasan tentang menyusui bayi secara langsung bahwa pada saat bayi menghisap ASI, air liur bayi akan menempel pada puting yang akan memberikan informasi kepada otak untuk menyampaikan kembali kepada hormon-hormon untuk memroduksi ASI, kurang lebih seperti itu. Untuk lebih jelasnya, Diaris bisa gugling sendiri ya, aku yakin banyak kok penjelasan tentang ini di sana.

Itulah beberapa tips agar produksi ASI lancar yang bisa aku bagikan sesuai pengalamanku selama menyusui bayi. Menurutku faktor utama yang sangat berpengaruh pada kelancaran produksi ASI adalah kondisi busui yang bahagia. Apapun merk ASI booster yang dikonsumsi, kalau mental busui nggak sehat, tetap ASI akan seret seperti yang kualami. Sekali lagi, ini berdasarkan pengalaman pribadi ya. Jika ada yang kurang tepat dalam penjelasannya, atau mungkin salah, boleh dikoreksi atau ditambahkan di kolom komentar. Untuk Diaris yang sedang berada di kondisi yang sama seperti yang aku ceritakan, tetap semangat berupaya. Semoga diary ini bermanfaat. See you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa mual. Seb

Awal Mula Terkena Eye Floaters

  Eye Floaters Itu Apa Sih? Assa lamuálaykum , Diaris. Alhamdulillah aku udah nulis lagi sekarang. Mudah-mudahan bisa istiqomah  seperti janjiku dari dulu. Beberapa bulan lalu aku sempat vakum nulis di Blog. Bukan karena malas atau kena writer’s block, tetapi ada sedikit masalah dengan kesehatan mataku, ditambah lagi aktivitas sehari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang cukup padat, anakku lagi fase aktif-aktifnya, serba ingin eksplor sana-sini. Sok sibuk banget deh aku pokoknya. Hehehe. Bicara tentang kesehatan mata yang menjadi alasanku vakum nulis di Blog. Aku lupa persisnya. Kalau nggak salah sekitar Bulan Juli 2022. Awalnya aku merasakan ada yang aneh dengan mataku yang sebelah kiri. Setelah kucari tahu dari berbagai sumber ternyata mataku yang sebelah kiri menderita Eye Floaters . Berdasarkan informasi yang kudapat dari laman alodokter, floaters adalah bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan. Floaters sering terjadi dan um

Review BREYLEE BLACKHEAD MASK STEP 1 : Jagonya angkat komedo

Bismillaahirrahmaanirrahiim Hai dears, tampil cantik selalu menjadi salah satu keinginan seorang perempuan walaupun cantik itu relative yang artinya setiap perempuan memiliki standar kecantikan yang berbeda tentunya. So, menurutku kecantikan seorang perempuan itu tak bisa disamaratakan ya. Dikarenakan wajah menjadi salah satu parameter kecantikan seorang perempuan sehingga   wajah yang good looking selalu diidamkan setiap perempuan. Tak harus seperti artis Korea yang shining, shimmering, splendid, and glowing , tapi bersih dari jerawat dan komedo pun sudah sangat disyukuri seperti aku yang dari dulu selalu menginginkan wajah yang bersih dari komedo di area hidung yang agak mengganggu, hehehe. Tak sedikit produk skincare penghilang komedo yang berseliweran di iklan telah kucoba, mulai dari bentuk krim, sabun, dan berupa kertas pernah kucoba, tapi hasilnya   kurang memuaskan karena komedo tak terangkat tuntas terutama komedo yang sudah mulai menghitam, curiga takutnya jadi fosi