Assalamu'alaykum Diaris.
Alhamdulillaah. Di tahun 2024 lalu aku bisa kembali melakukan hobi lamaku. Aku berhasil menyelesaikan membaca, meski hanya 8 buku. Hmmm... sangat tak seberapa sih jika dibandingkan dengan beberapa teman yang bisa membaca hingga berpuluh-puluh buku bahkan ratusan buku mungkin dalam setahun. Meski begitu, tetap kuanggap sebuah kemajuan bagiku jika dibandingkan dengan aku yang sebelumnya.
Yes. Hobi lama bersemi kembali. Tahun 2024 aku kembali membaca buku lagi setelah beberapa tahun lalunya jarang banget tuh aku nyentuh buku-buku di rak, boro-boro dibaca ya kan, disentuh pun tidak. Padahal masih ada beberapa buku yang belum sempat atau belum tuntas dibaca di sana.
Bukan karena aku malas baca. Namanya juga hobi, kupikir nggak ada tuh malas melakukan hobi kan ya, hanya saja semenjak anak balitaku semakin tumbuh dan berkembang, rasanya agak sulit memiliki waktu luang untuk diri sendiri. Ditambah lagi anak balitaku ini sudah jarang tidur siang karena memang jam tidurnya sudah mencukupi saat tidur malam. Makin sulit rasanya aku menemukan waktu luangku sendiri untuk sekadar melakukan hobi, baik menulis blog maupun membaca buku.
Aku harus pintar-pintar memanfaatkan waktu agar aku bisa melakukan hobiku ini karena bagaimana pun diri ini perlu dimanjakan juga, salah satunya dengan melakukan hobi sebagai pereda stres, wkwkwk. Dengan begitu aku bisa lebih mudah mengolah emosi saat membersamai si anak balita dengan tingkahnya yang tak bisa ditebak.
Inginnya sih aku membuat jadwal dan menyisihkan sedikit waktu luang untuk diriku sendiri agar setiap hari aku bisa membaca buku atau menulis blog secara kontinyu, tapi nyatanya tak semudah itu. Tanpa terasa waktuku ternyata cukup padat sambil diekori anak balita yang selalu minta ditemani bermain. Kadang jadi kesal sendiri, tapi ya kembali lagi pada tugas utamaku sebagai ibu yang harus selalu mendampingi, mengasuh, dan mengajari anak balitaku banyak hal dimasa tumbuh kembangnya.
Sebenarnya si anak balita ini tak selalu mengekori ibunya sih, tak jarang dia juga asyik main sendiri bahkan dia juga sudah bisa makan sendiri sejak usia dua tahunan. Alhamdulillaah, salah satu hal yang sangat kusyukuri karena dengan begitu kami bisa makan bersama-sama, dan terkadang aku jadi punya sedikit waktu untuk melakukan kegiatan lainnya yaitu saat si anak balita asyik makan sendiri.
Saat anak balitaku asyik makan seorang diri, biasanya waktu itu kupakai untuk menyelesaikan kegiatan rumah lainnya, atau kupakai untuk membaca buku sambil menemaninya makan, sambil sesekali menjawab pertanyaan randomnya juga. Selain disela-sela waktu makan anak balita, aku juga biasa membaca buku saat si anak balita sedang bermain dengan ayahnya. Aku ikut menemani mereka bermain sambil baca buku.
Namanya anak balita, sering penasaran dengan banyak hal termasuk penasaran dengan hobi ibunya ini. Saat aku baca buku didekatnya, biasanya dia akan menghampiri dan ikut melihat buku yang sedang kubaca, kadang dia juga bertanya buku apa yang sedang kubaca seakan-akan dia memang ingin tahu.
Aku nggak tahu apakah karena sering melihat ibunya baca buku atau memang dasarnya suka baca juga, kini anak balitaku pun senang baca buku. Setiap hari dia selalu minta dibacakan cerita bahkan dia sampai hafal betul semua judul cerita dalam satu buku karena saking seringnya. Kalau sudah hafal begitu, biasanya dia akan memintaku menemaninya untuk membuka setiap halaman buku cerita, lalu dia akan menceritakan sendiri setiap halaman di buku ceritanya itu.
Alhamdulillaah.. lagi-lagi aku bersyukur karena memang aku sangat berharap anak balitaku ini senang membaca buku karena hal ini bisa membantu meminimalisir risiko anak terpapar gadget di usia dini. Namun, bukan berarti aku anti gadget pada anak ya, aku juga tetap mengenalkan gadget pada anak balitaku sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi masa kini. Hanya saja aku kenalkan gadget pada anak balitaku cukup sebagai alat komunikasi, baik itu untuk kirim pesan singkat atau video call pada keluarga dan teman-teman, dan sebagai media untuk bekerja yang biasa dia lihat ketika tak sengaja ayahnya bermain gadget didekatnya karena memang urusan pekerjaan atau misalnya melihatku menulis draft untuk tulisan blog dengan gadget, kami menjelaskan apa yang sedang kami lakukan dengan gadget padanya.
Aku dan suami juga suka memberi tontonan dari kanal youtube untuk si anak balita, tontonan yang bernulai edukasi tentunnya karena menurut kami itu tidak buruk sebagai media pembelajaran untuk anak usia dini. Hanya saja kami memberikannya melalui media televisi. Selain agar kami sebagai orang tua bisa mengatur tontonannya, hal tersebut pun diharapkan agar anak balita kami bisa membedakan dimana bisa mendapatkan tontonan seru dan dimana dia bisa berkomunikasi dengan keluarga jauhnya. Dan sejauh ini cukup berhasil sih.
Si anak balita yang mudah bosan nonton televisi ini biasanya akan beralih dengan melakukan kegiatan lain, misalnya memainkan mainannya atau memintaku untuk membacakan buku untuknya. Nah ini yang paling sering. Entah berapa kali aku diminta membacakan buku cerita yang sama sampai-sampai aku benar-benar bosan dibuatnya. Bosan mengulang setiap kalimat dalam buku cerita tersebut (Maaf ya Nak, hehehe). Akhirnya aku coba menambah koleksi buku cerita anak balitaku.
Namun, aku baru tahu ternyata tak semua buku cerita yang kubeli waktu itu menarik baginya. Tak sedikit buku yang mendapat penolakan darinya bahkan tak disentuhnya sama sekali. Butuh waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu sampai si anak balita memintaku membacakan buku-buku cerita tersebut.
Nah, berhubung takut salah beli buku lagi aku pun coba mengajak si anak balita ke toko buku, membiarkannya memilih buku yang dia sukai. Wajahnya tampak antusias dan bersemangat saat memilih buku di sana, tapi kebanyakan buku pilihannya itu hanyalah buku-buku bergambar, bukan buku cerita. Yah namanya juga anak balita belum begitu mengerti mana buku bacaan cerita mana yang bukan, sing penting sampulnya banyak gambar warna-warni. Ujung-ujungnya aku memilihkan beberapa buku bacaan cerita untuknya. Kalau nggak gitu, yang ada si anak balita ini tetap akan meminta dibacakan buku cerita koleksi lamanya yang entah sudah berapa kali diulang-ulang.
Kupikir nggak akan ada drama, eh nyatanya sama aja. Dia hanya mau membaca buku pilihannya sendiri dong, dan tetap memintaku membacakan buku cerita lamanya, bukan yang baru saja dibeli. Gemes banget deh.
Ok baiklah. Aku akan tetap berusaha dan bersabar mengikuti permainannya karena toh pada akhirnya si anak balita ini akan tertarik dengan buku-buku cerita yang lainnya meski harus menunggu beberapa hari. Untuk selanjutnya aku kembali membeli buku bacaan untuk anakku denga secara daring, seperti biasa di toko oren. Aku pilih secara random aja, toh nanti drama juga kan ya.
Hari itu buku cerita anak yang kupesan di toko oren telah mendarat di rumah. Seperti biasa aku mengajak si anak balita untuk membuka bungkusan paketnya alias unboxing bersama-sama. Dan seperti biasa juga dia begitu tertarik saat melihat ada sebuah buku baru di depannya. Dia membuka dan membolak-balik buku tersebut, dan ternyata eh ternyata dia memintaku untuk membacakan cerita di buku barunya saat itu juga. Dengan semangat dia duduk di pangkuan emaknya yaitu aku, lalu bersiap mendengarkan cerita.
Senangnyaaaa, kupikir aku nggak salah beli buku nih. Keren loh bisa langsung membuat anak balitaku tertarik dan ingin dibacakan ceritanya. Tapi asli sih buku cerita anak yang kubeli ini memang memiliki tampilan menarik walaupun bukan tipe hardbook yang awet karena nggak rentan dirobek.
Melihat first impression si anak balita terhadap buku cerita tersebut, aku pun memutuskan untuk membeli bukunya lagi dengan judul yang berbeda. Ini sudah yang keempat kalinya yang mana semuanya disukai anak balitaku bahkan buku yang keempat merupakan pilihan si anak balita. Kubiarkan dia memilih sendiri judul buku cerita yang dia mau. Berhubung beli bukunya di toko daring, sekalian aku kenalkan gadget pada anak balitaku sebagai media untuk belanja, salah satunya untuk membeli buku kesukaannya, Hehehe.
Manfaat Mengajak Membaca Buku Pada Anak Balita
Aku merasa beruntung deh bertemu sama buku ini karena aku nggak usah pusing lagi memilih buku cerita untuk anak balitaku. Mungkin ada mommy Diaris yang butuh rekomendasi buku bacaan anak, aku mau rekomendasikan buku dari GinuGinukBooks sebagai salah satu langkah awal untuk menumbuhkan ketertarikan membaca buku pada anak balita. Mengajak serta menumbuhkan ketertarikan membaca buku pada anak balita banyak manfaatnya loh, diantarnya:
- Mempererat bonding antara orang tua dan anak,
- Merangsang memori dan daya imajinasi anak,
- Memperluas kosa kata yang dapat meningkatkan kemampuan bicara anak,
- Menstimulasi sensori, kemampuan motorik dan koordinasi tangan dan mata anak.
Sebenarnya masih banyak manfaat mengajak dan menumbuhkan minat membaca buku bagi anak balita, bisa Diaris cari sendiri di internet, hehehe.
Nah, buku cerita anak dari GinukGinukBooks ini bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk menumbuhkan ketertarikan membaca pada. Selain memiliki tampilan yang menarik, buku-buku dari GinukGinukBooks ini memiliki banyak serial yang disesuaikan dengan usia anak. Serial buku ceritanya sendiri pun memiliki ragam pilihan, mulai dari buku cerita petualangan, buku cerita hewan peliharaan, buku cerita hewan peternakan, buku cerita kebaikan, buku cerita pengantar tidur, buku dongeng, dan masih banyak lagi buku cerita lainnya.
Buku Cerita Pilihan Anak Balita
Pertama kali aku beli buku dari GinukGinukBooks ini adalah buku dongeng anak untuk usia dua tahun sesuai dengan usia anakku waktu itu. Buku dongeng dari GinukGinukBooks ini pun didesain sesuai usia anak, mulai dari dongeng anak usia satu hingga empat tahun yang semuanya tentu memiliki perbedaan, misalnya untuk anak satu tahun, bukunya didesain lebih banyak gambar dibandingkan tulisan narasinya. Sedangkan buku untuk anak dua tahun keatas, tulisan narasinya dibuat lebih banyak karena diusia tersebut anak memang sudah mulai belajar berbicara, dilatih mengenal banyak kosa kata.
Serial Buku cerita petualangan merupakan buku pilihan anak balitaku saat hunting buku cerita di toko oren. Entah kenapa dia begitu tertarik dengan buku ini setelah sebelumnya kutawarkan beberapa serial buku lainnya. Mungkin karena tampilannya colourfull kali ya, ditambah lagi terdapat banyak gambar hewan-hewan pada covernya yang tak kalah menarik. Menurutku sama aja sih seperti sampul buku cerita anak lainnya. Entahlah mungkin memiliki daya tarik sendiri bagi si anak balita ini, hihihi.
Serial buku cerita petualangan dari GinukGinukBooks ini didesain dengan hardcover dan glossy paper pada setiap halamannya sehingga permukaan tampak licin dan mengkilap, ditambah lagi pemilihan warna pada setiap gambar terkesan eyecatching. Nyaman dalam pandangan ya.
Di halaman pertama terdapat sebuah kolom untuk menuliskan nama pemilik buku. Lalu halaman berikutnya masuk pada daftar isi. Selain daftar isi, di halaman tersebut terdapat sekilas informasi tentang GinukGinukBooks yang mana aku pun jadi tahu bahwa buku cerita anak tersebut merupakan buku terjemahan.
Dalam daftar isi terdapat tujuh buah judul cerita yang mana setiap satu judul cerita diestimasikan berdurasi lima menit saat dibaca. Harusnya sih satu judul cerita untuk satu hari, tapi anak balitaku selalu meminta emaknya yaitu aku untuk membacakan ketujuh judul cerita tersebut sekaligus dalam satu waktu, dan akan berulang setiap harinya, hihihi.
Untuk serial buku cerita pengalaman ini memang sepertinya didesain untuk anak balita berusia dua tahun keatas karena narasinya cukup banyak. Ilustrasi gambar dari setiap cerita di setiap halamannya pun cukup memudahkan anak dalam memahami cerita. Setiap kisah yang disampaikan dalam buku cerita memiliki pesan yang menurutku cukup ringan untuk ditangkap oleh anak balita, misalnya pesan agar anak tidak takut gelap, pesan agar anak mau makan, pesan agar anak mau menghargai makanan, dan masih banyak lagi pesan-pesan kehidupan lainnya.
Harga dan Cara Membeli
Ada harga, ada rupa. Menurutku buku cerita anak dari GinukGinukBooks merupakan salah satu buku cerita anak yang memiliki kwalitas cukup baik. Tak heran jika serial buku cerita dari GinukGinukBooks dibandrol dengan harga Rp. 75.000,- per buku. Sebanding dengan kwalitasnya.
Seperti yang sudah kuceritakan di atas bahwa aku membeli buku cerita anak dari GinukGinukBooks ini melalui toko daring alias toko oren, biasanya beli di sini. Selain memudahkan tanpa perlu keluar rumah, membeli buku cerita anak dari GinukGinukBooks melalui toko daring juga tak jarang bertabur diskon, kesukaan emak-emak banget kan, hehehe.
Yuk, tumbuhkan ketertarikan membaca buku pada anak dengan rutin mengajak dan menemaninya membaca buku sejak dini. Tentu nggak mudah apalagi diera yang serba gadget saat ini. Namun, hal ini bisa disiasati dengan memilihkan buku bacaan yang bisa menarik perhatian anak, seperti serial buku cerita anak dari GinukGinukBooks dengan ragam kisah-kisah seru yang menghibur dan mengedukasi, serta ilustrasi gambar yang menarik.
Terima kasih sudah membaca diaryku.
Sumber:
https://ginukginukbooks.com/about/
Komentar
Posting Komentar