Langsung ke konten utama

Lulur Tradisional Herborist Varian Zaitun Membantu Mengembalikan Kondisi Kulit Perutku Pasca Lahiran

Assalamu'alaykum Diaris.


Dari masih gadis aku punya rutinitas luluran. Itu loh kegiatan membersihkan sel kulit mati atau yang biasa kupanggil daki yang menempel pada pemukaan kulit, biasanya berwarna cokelat dan bertekstur kasar saat diraba terkadang juga memberikan sensasi gatal pada kulit.


Kenapa disebut luluran? Sebab aku membersihkannya menggunakan lulur mandi yaitu krim dengan bulir-bulir scrub yang bisa membersihkan daki pada permukaan kulit. Biasanya aku luluran setiap seminggu sekali, tapi kalau lagi males sih paling saat daki mulai bermunculan yang ditandai dengan permukaan kulit yang mulai terasa kasar.


Rutinitas ini memang membutuhkan waktu yang banyak, apalagi jika yang dibersihkan seluruh tubuh, belum lagi tubuh bagian belakang, seperti punggung, butuh usaha yang ekstra untuk menjangkaunya. Terkadang ada keinginan untuk pergi ke spa untuk perawatan kulit, tapi aku risi kalau tubuhku dipegang-pegang orang lain makanya kuputuskan untuk melakukannya sendiri sebisaku walaupun setelahnya tak jarang merasa pegal-pegal. Hahaha.


Selain pegal-pegal setelahnya, aku juga paling males saat membilas seluruh tubuhku setelah luluran karena kulit menjadi lengket dan licin oleh krim lulur. Rasa licin dan lengket ini tak mudah dibersihkan, butuh waktu lebih lama di kamar mandi untuk membersihkannya sampai lengket dan licin di kulit hilang.


Awalnya kupikir semua krim lulur mandi itu sama memberi sensasi lengket dan licin di kulit karena setelah aku coba pakai dua jenis lulur yang berbeda keduanya sama-sama menimbulkan efek licin dan lengket di kulit, tapi saat aku mencoba krim lulur mandi yang satu ini ternyata beda. Dengan menggunakannya aku tak perlu lagi berlama-lama di kamar mandi untuk membersihkannya. Daki yang menempel pada kulit pun terasa lebih mudah meluruh dengan lulur ini.


Sebenarnya lulur ini tuh bukan merupakan produk bodycare keluaran terbaru, kurasa Diaris pun nggak asing dengan produk lulur ini karena produknya selalu ada di minimarket hingga supermarket. Lulur ini adalah lulur tradisional Herborist. Nah, sudah pada kenal kan?.


Aku juga tahu produk ini sejak lama karena sering melihatnya di minimarket, tapi dulu aku belum tertarik karena masih menggunakan produk lulur lain sampai akhirnya sebuah peristiwa tak disengaja membuatku merasa berjodoh dengannya dan merasa cocok hingga sekarang.


Semuanya berawal dari kulit perutku yang menggelap pasca lahiran. Aku nggak tahu kenapa perutku sangat menyeramkan, warnanya tampak cokelat, gelap dan terasa agak tebal karena dipenuhi daki sepertinya. Selama hamil aku memang jarang luluran karena kesulitan bergerak dengan perut yang membuncit, apalagi area perut yang rasanya aku ngeri sendiri saat hendak membersihkan permukaan kulitnya. Saat perutku buncit karena hamil, kulitnya tampak biasa saja hanya ada strechmark di sana efek kulit yang merenggang, tapi saat aku selesai lahiran dan perutku kembali mengempis, permukaan kulitku jadi tampak menyeramkan warnanya.


Sempat bingung juga bagaimana mengembalikan warna kulit perutku. Aku mencoba sedikit demi sedikit membersihkannya menggunakan lulur yang kumiliki saat itu. Sangat sulit membersihkannya, entah karena dakinya yang terlalu tebal atau memang lulurnya yang kurang nampol. Butuh tenaga dalam untuk mengaplikasikannya hingga saking hebohnya di kamar mandi tak sengaja aku menyenggol lulur itu dan tumpah ke dalam closet padahal isinya masih banyak. Dahlah. Aku pasrah. Aku buang lulurnya.


Berhubung misi mengembalikan tampilan kulit perutku masih jauh dari kata selesai, aku pun segera membeli lulur lagi via aplikasi belanja salah satu minimarket. Di sana terdapat beberapa jenis lulur, lulur yang biasa kupakai pun ada, tapi saat itu aku memilih lulur dengan harga yang lebih murah dan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan lulur punyaku sebelumnya. Aku sengaja memilih lulur dengan ukuran lebih kecil mengingat pasca lahiran itu aku belum begitu bersemangat melakukan perawatan, takut mubazir. Jika kulit perutku tak tampak mengerikan aku belum tentu mau luluran.


Lulur yang kupilih adalah lulur tradisional Herborist varian zaitun. Sebenarnya masih banyak varian lulur tradisional Herborist lainnya, tapi saat itu di aplikasi minimarket hanya ada varian zaitun.



Herborist: Beauty By Nature


Herborist merupakan salah satu produk perawatan kulit yang diproduksi oleh PT. Victoria Care Indonesia yang berlokasi di Semarang. Beragam produk perawatan kulit diproduksi di sana, salah satunya adalah lulur tradisional.


Lulur tradisional ini merupakan krim dengan bulir-bulir scrub yang berfungsi untuk membersihkan sel kulit mati, kotoran, dan minyak yang menempel pada permukaan kulit. Lulur tradisional Herborist memiliki banyak varian dengan masing-masing manfaatnya, misalnya varian zaitun yang kupakai ini memiliki manfaat untuk membantu melembapkan kulit serta membuat kulit tampak lebih cerah.


Lulur tradisional varian zaitun Herborits ini dikemas dalam wadah kemasan jar dengan dua ukuran. Ukuran 100 gram dan 200 gram. Aku memakai lulur tradisional Herborist yang berukuran 100 gram. Dalam setiap kemasannya mengandung bahan-bahan alami seperti, Cornstarch (pati jagung) yang bermanfaat untuk mencerahkan kulit, Oryza Sativa Starch (Bubuk beras) bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati, Wheat Germ (Minyak biji gandum) dengan kandungan vitamin E bermanfaat untuk menutrisi kulit dan melindungi dari radikal bebas, Olive Oil (Minyak zaitun) membantu melembapkan kulit, dan Coconut Oil (Minyak kelapa) yang juga memberi kelembapan pada kulit. Mungkin ini alasan kenapa pada kemasan Herborist tertera kalimat 'beauty by nature' karena terdapat bahan-bahan alami di dalamnya.


Tekstur, Warna, dan Aroma


Lulur tradisional Herborist ini berbentuk krim yang memiliki tekstur padat dibandingkan dengan lulur yang kupunya sebelumnya. Bagiku tekstur yang padat ini cukup memudahkan saat membersihkan kulit, khususnya daki-daki yang menempel pada kulit perutku yang begitu tebalnya. Seperti lulur pada umumnya, lulur tradiaional Herborist ini pun memiliki scrub yang membantu memudahkan mengangkat sel kulit mati atau yang kusebut daki.


Lulur tradisional Herborist varian zaitun ini memiliki warna yang sama dengan kemasannya yaitu hijau muda yang dipadukan dengan warna hijau tua dari bulir scrubnya. Aromanya juga segar khas aroma minyak zaitun.




Cara Penggunaan Lulur Tradisional Herborist


Adapun cara penggunaan Lulur Tradisional Herborist ini sama seperti menggunakan lulur pada umumnya. Cukup dibalurkan secara merata pada seluruh tubuh dalam kondisi kering. Pijat dengan lembut, lalu bilas dengan air tanpa menggunakan sabun, tapi kalau aku sih suka pakai sabun setelah selesai luluran. Rasanya nggak afdol kalau mandi hanya pakai lulur aja. Hehehe.


Kesan Setelah Rutin Pakai Lulur Tradisional Herborits Varian Zaitun


Jujur aku suka sama lulur tradisional Herborist ini, dan mungkin akan menjadi lulur yang akan selalu kupakai. Memang sih nggak cukup hanya sekali pakai, daki langsung rontok. Butuh berhari-hari bahkan berminggu-minggu karena daki yang menempel di perutku bisa dibilang cukup parah sih, tapi setelah rutin pakai lulur tradisional Herborist ini permukaan kulit perutku kembali ke setelan awalnya alias bersih. Tapi kalau daki yang menempel masih tergolong tipis, sekali pakai juga langsung bersih. Tergantung tingkat keparahannya ya Diaris.


Kepadatan tekstur beserta bulir scrubnya membuatku lebih mudah saat memijat dan menggosok kulit perutnya sehingga daki-daki disana dengan mudah terangkat sehingga perutku jadi bersih kembali serta kulit terasa lembut dan lembap.


Selain itu, lulur tradisional Herborist ini tidak memberikan sensasi lengket dan licin pada kulit saat tahap pembilasan sehingga tak perlu berlama-lama menghabiskan waktu di kamar mandi untuk membersihkan sisa-sisa lulur.


Pokoknya cocok deh pakai lulur tradisional Herborist ini, bahkan aku masih menggunakannya hingga sekarang sebagai rutinitas. Aku sengaja menulis diary ini untuk membagikan ceritaku bersama lulur tradisional Herborist. Siapa tahu ada yang mengalami hal sama denganku.


Bagi Diaris yang ingin coba pakai lulur tradisional Herborist ini bisa membelinya di minimarket, supermarket, atau toko-toko yang menyediakan skincare/bodycare terdekat. Kalau malas keluar rumah, Diaris juga bisa beli secara daring di berbagai marketplace. Produk ini bukan produk baru atau produk langka, melainkan produk yang sudah ramai di pasaran sehingga mudah didapatkan.


Aku biasanya beli melalui aplikasi salah satu minimarket dengan harga Rp. 19.500,- untuk kemasan 100 gram. Murah kan?. Udah murah, mudah dicari, aman digunakan juga karena sudah teregister di BPOM dan berlogo halal juga. Semoga diary kali ini bermanfaat ya. Untuk Diaris yang sudah pakai produk ini, boleh sharing dikolom komentar ya. Terima kasih sudah membaca diaryku.




Sumber:

 https://www.klikdokter.com/info-sehat/kulit/manfaat-masker-pati-jagung-untuk-kulit-wajah?srsltid=AfmBOooSV8jrPNntvOPkfZ1c-cD-jWD7YXD5AeZIIxnUfu_U3v8KPv5t

https://cosmetics.specialchem.com/inci-ingredients/oryza-sativa-powder

https://www.alodokter.com/manfaat-minyak-zaitun-untuk-wajah-dan-kulit-tubuh

https://www.alodokter.com/5-manfaat-minyak-kelapa-untuk-kulit-beserta-cara-tepat-memilihnya#:~:text=Minyak%20kelapa%20memiliki%20senyawa%20antiinflamasi,juga%20dapat%20mengurangi%20timbulnya%20jerawat.

Komentar

  1. Artikel ini memberikan insight yang menarik tentang manfaat Lulur Tradisional Herborist Varian Zaitun dalam merawat kulit, khususnya bagi para ibu pasca melahirkan. Dengan fokus pada bahan alami, lulur ini tidak hanya membantu mengembalikan elastisitas kulit, tetapi juga memberikan perawatan yang lembut dan efektif. Pengalaman pribadi yang dibagikan penulis memberikan sentuhan emosional dan membuat pembaca lebih tertarik untuk mencoba produk ini. Sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang mencari solusi perawatan kulit pasca kehamilan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah membaca tulisanku kak..😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa ...

Awal Mula Terkena Eye Floaters

  Eye Floaters Itu Apa Sih? Assa lamuálaykum , Diaris. Alhamdulillah aku udah nulis lagi sekarang. Mudah-mudahan bisa istiqomah  seperti janjiku dari dulu. Beberapa bulan lalu aku sempat vakum nulis di Blog. Bukan karena malas atau kena writer’s block, tetapi ada sedikit masalah dengan kesehatan mataku, ditambah lagi aktivitas sehari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang cukup padat, anakku lagi fase aktif-aktifnya, serba ingin eksplor sana-sini. Sok sibuk banget deh aku pokoknya. Hehehe. Bicara tentang kesehatan mata yang menjadi alasanku vakum nulis di Blog. Aku lupa persisnya. Kalau nggak salah sekitar Bulan Juli 2022. Awalnya aku merasakan ada yang aneh dengan mataku yang sebelah kiri. Setelah kucari tahu dari berbagai sumber ternyata mataku yang sebelah kiri menderita Eye Floaters . Berdasarkan informasi yang kudapat dari laman alodokter, floaters adalah bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan. Floaters sering terja...

Muntah darah saat hamil trimester pertama, mungkin ini penyebabnya...

Assalamu’alaikum…. Muntah darah. Kok ngeri ya judulnya berdarah-darah. Jadi, ini adalah pengalaman pertamaku menjalani kehamilan. Seperti wanita-wanita hamil pada umumnya yang mengalami morning sickness yaitu suatu kondisi dimana wanita hamil merasa mual dan muntah pada trimester pertama. Memang tidak semua wanita hamil mengalaminya, tapi morning sickness wajar dirasakan oleh wanita hamil karena adanya peningkatan hormon beta HCG . Berdasarkan informasi yang didapat dari Halodoc.com, kondisi tersebut dikatakan normal dan pertanda baik karena mengindikasikan adanya plasenta yang tumbuh dengan baik dan normal.  Meski begitu, morning sickness bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan jika mual dan muntah dirasa berlebihan, seperti yang pernah kualami di trimester pertama. Jika dilihat dari kalimatnya, morning sickness harusnya terjadi pada pagi hari. Namun, kenyataannya dapat dirasakan dalam beragam waktu, entah itu pagi, siang, sore atau malam. Aku...