Assalamu'alaykum Diaris.
Sebenarnya yang namanya belanja bulanan tuh sudah kulakukan dari sebelum menikah, bahkan dari sejak aku masuk SMA pun sudah kulakukan. Maklum ya sejak masuk SMA aku sudah tinggal jauh dari orang tua, aku tinggal bersama Aki dan Nini (panggilan untuk Kakek dan Nenekku), apalagi waktu kuliah hingga mencari nafkah, sudah beda dapur dengan orang tuaku.
Jadi, setiap bulan orang tuaku berkunjung ke rumah Aki dan Nini untuk bersilaturahmi sekaligus melihat kondisiku, serta memberi aku uang bulanan, mulai dari uang jajan, uang belanja kebutuhan sehari-hariku, dan juga uang SPP. Sejak usia SMA aku udah pintar mengatur uang loh, wakakak. Keuanganku, aku yang mengatur sendiri keluar-masuknya dan nggak pernah ada kurang, apalagi sampai harus minta lagi ke orang tuaku, kecuali jika di sekolah ada kegiatan lain diluar kegiatan normal yang mengharuskan keluar uang dengan jumlah yang tak sedikit, atau misal tiba-tiba aku sakit dan harus ke klinik biasanya pakai uang Nini dulu. Aku memang nggak neko-neko sih anaknya, makanya orang tuaku sebegitu percayanya padaku perihal apapun, termasuk masalah keuangan.
Kembali lagi ke perihal belanja bulanan yang sudah menjadi rutinitasku sejak SMA. Belanja apa aja sih? Ya gitulah mulai dari skincare, stok cemilan, makanan, dan kebutuhan pribadi lainnya. Dulu waktu masih kerja, setiap habis gajian aku pergi ke swalayan langganan, dengan membawa keranjang belanja, memilih dan mengambil barang-barang yang kubutuhkan. Setelah selesai aku ikut ngantri bersama pelanggan lain di bagian kasir. Kadang suka takjub sendiri melihat belanjaan orang-orang yang pakai trolley, buanyaaak banget, mungkin kalau udah berumah tangga aku pun begitu kali ya, pikirku.
Waktu itu rasanya pengin juga merasakan belanja bulanan bareng suami, bawa trolley yang isinya penuh, dikasir tinggal suami yang bayar, udah gitu belanjaannya dibawa sama suami seperti yang biasa aku lihat di swalayan, hehehe. Aku nggak perlu merasakan sakit tangan sebelah karena membawa kantung belanja yang padat isinya. Sebenarnya kalau pulangnya naik ojek online sih nggak perlu sampai sakit tangan sebelah karena aku pasti diantar sampai depan kost yang lokasinya berada di dalam gang, tapi kalau cuaca lagi hujan terpaksa aku naik angkot dan membawa belanjaan dari jalan raya, lalu menyusuri lorong-lorong sempit sampai tiba di kamar kost.
Namun, semua itu ternyata hanya sebatas keinginan aja. Faktanya setelah benar-benar berumah tangga, aku dan suami lebih suka belanja kebutuhan rumah tangga secara online tanpa perlu keluar rumah. Pernah diawal kami menikah beberapa kali mencoba belanja bulanan bersama. Suami bawa trolley, sedangkan aku sibuk mengisi trolley-nya. Ternyata belanja pakai trolley ribet juga, kurang sat-set, belum lagi sering bersenggolan dengan pelanggan lain, belum terbiasa kali ya.
Nggak terasa udah penuh aja tuh trolley dan menghasilkan kantung belanja lebih dari satu dengan ukuran besar dan padat berisi. Okelah ya selama perjalanan pulang sih nggak rempong karena kami pakai jasa taxi online, tapi aku lupa bahwa kami tinggal di rumah kontrakan yang lokasinya masuk gang sempit yang meliuk-liuk, bahkan sepeda motor pun perlu usaha keras untuk masuk kesana. Akhirnya kami kerepotan sendiri bolak-balik membawa belanjaan. Sebenarnya ada dua akses pintu masuk dan keluar gang yang salah satunya lebih dekat dengan rumah kontrakan kami, tapi sayangnya pintu tersebut terhalang oleh material-material proyek double track PT. KAI sehingga belum bisa digunakan waktu itu.
Sebulan, dua bulan, kami masih bertahan dengan aktivitas belanja bulanan seperti itu, bolak-balik bawa belanjaan dari depan gang sampai ke rumah, tapi semenjak aku hamil dan suami nggak membolehkan aku angkat yang berat-berat, dia jadi kerepotan sendiri. Kasihan juga sih, hehehe. Setelah dipikir-pikir akhirnya kami putuskan untuk belanja kebutuhan rumah tangga secara online saja dan masih bertahan hingga kini kami pindah rumah yang lokasinya tak lagi di dalam gang.
Belanja online tuh emang paling nyaman sih buat aku dan suami yang memang antiribet. Selama barang-barang yang kami butuhkan bisa dibeli secara online, maka kami akan memilih cara itu, kecuali untuk mendapatkan barang yang dicari mengharuskan kami pergi ke TKP, apa boleh buat. Selebihnya kami adalah pecinta belanja online, wakakak. Dengan belanja online kami bisa hemat waktu, hemat tenaga, dan hemat uang mengingat kami belum punya kendaraan pribadi sehingga perlu mengeluarkan uang untuk biaya transportasi.
Namun, semenjak pindah rumah aku dan suami sepertinya udah jarang belanja bulanan, maksudnya jarang menyetok kebutuhan rumah tangga untuk sebulan penuh karena mengingat rumah kami yang minimalis sehingga tak memiliki banyak ruang untuk menyimpan stok. Biasanya kami belanja jika barang tertentu telah habis pakai, tapi cara tersebut kurang efektif sih, tak jarang membuat anggaran rumah tangga sering defisit karena banyak yang melebihi budget, atau perilaku konsumsi yang berlebihan. Akhirnya kami kembali merancang anggaran rumah tangga dengan sistem belanja mingguan untuk kebutuhan rumah tangga, dan alhamdulillaah anggaran jadi lebih terkontrol dan juga tidak memakan tempat penyimpanan stok secara berlebihan, apalagi belanjanya pakai aplikasi Alfagift, jadi lebih mudah.
Alfagift merupakan aplikasi belanja dari Alfamart yang selama ini membantuku mengatasi masalah kebutuhan rumah tangga. Belanja di Alfagift tidak dikenakan ongkos kirim, berapapun nominal belanjanya. Selain itu, Alfagift juga tak jarang memanjakan pelanggannya dengan bertabur diskon dan voucher belanja, dan pastinya minim sekali risiko salah lihat harga di rak, hehehe. Makin betah kan belanja mingguan di rumah aja pakai Alfagift. Gimana sih cara belanja di Alfagift?. Sangat mudah ya Diaris, yuk ikuti caranya!
- Download aplikasi Alfagift yang iconnya gambar kotak bingkisan/kado berwarna merah dan putih dengan latar belakang warna merah di playstore. Setelah berhasil, daftarkan diri dengan menggunakan nomor ponsel yang aktif serta alamat rumah yang lengkap, jangan lupa atur password.
- Buka aplikasi Alfagift, lalu login dengan memasukan nomor ponsel terdaftar dan password. Klik tombol 'lanjut'. Berikut ini merupakan tampilan halaman utama dari aplikasi Alfagift. Diaris bisa pilih kategori produk sesuai kebutuhan ya. Kalau aku biasanya langsung klik produk yang kucari di kolom pencarian supaya lebih cepat dan sat-set.
- Pada saat memilih produk, jangan lupa untuk memastikan apakah produk tersedia di toko atau tersedia di gudang karena biasanya produk yang tersedia di gudang tidak bisa dikirim hari itu juga, butuh beberapa hari, atau paling cepat esok harinya. Selain itu ketersediaan produk ini juga berpengaruh pada jenis voucher belanja yang akan digunakan.
- Setelah selesai memilih produk yang akan dibeli, klik gambar keranjang berwarna abu-abu di pojok kanan atas, maka akan keluar tampilan seperti dibawah ini. Disana kita bisa melakukan preview dulu, takutnya ada produk yang belum masuk list. Setelah yakin dengan semua produk yang akan dibeli, klik tombol 'selanjutnya'.
- Setelah itu, akan muncul tampilan seperti di bawah ini yang menawarkan tebus murah beberapa produk. Sama seperti yang biasa ditawarkan oleh kasir Alfamart saat hendak membayar belanjaan. Kalau tertarik, silakan tebus murah. Kalau nggak, abaikan saja. Di aplikasi Alfagift pun sama. Setelah itu barulah klik tombol checkout.
- Jika mengklik tombol checkout, maka akan muncul tampilan halaman seperti di bawah ini. Di halaman ini kita bisa mengatur waktu pengiriman, mulai dari satu jam setelah pembayaran hingga maksimal sampai jam 9 malam. Di sana juga kita bisa memilih voucher belanja yang bisa dipakai. Setelah itu, klik tombol metode pembayaran untuk memilih metode pembayaran apa yang akan digunakan.
- Pada halaman ini menampilkan macam-macam metode pembayaran yang bisa kita pilih, mulai dari bayar di tempat (COD), pakai e-money, hingga transfer Bank. Aku biasanya pakai transfer Bank. Setelah memilih metode pembayaran transfer Bank, maka akan muncul nomor virtual untuk dicopy di aplikasi mbanking. Proses pembayaran selesai, waktunya menunggu belanjaan diantar kurir. Jangan lupa buat video saat unboxing belanjaannya tiba di rumah karena akan ada saja kemungkinan ketidaksesuaian produk, tapi jangan khawatir kita bisa melakukan komplain dengan mudah.
Itulah beberapa tahapan belanja mingguan praktis menggunakan aplikasi Alfagift yang biasa aku lakukan. Cocok kan ya untuk kaum rebahan. Selain praktis, belanja dengan aplikasi Alfagift ini bisa menghidarkan aku dari membeli produk-produk diluar kebutuhan karena di sana aku hanya mengklik nama produk yang memang dibutuhkan tanpa perlu melirik produk-produk lainnya.
Bagaimana nih Diaris, apakah tertarik untuk belanja pakai aplikasi Alfagift?, atau mungkin Diaris juga udah pakai aplikasi ini?. Semoga diary kali ini bermanfaat ya. See you.
Komentar
Posting Komentar