Langsung ke konten utama

Transportasi Alternatif : Rute dan Tarif Angkot Bogor-Sukabumi

Assalamu’alaikum…

Mudik atau pulang ke kampung halaman sudah menjadi tradisi bagi mereka yang merantau. Libur sekolah dan libur hari raya selalu menjadi target untuk mudik, sebuah momentum melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman yang memang begitu jarang dilakukan, maka jangan heran jika di dua waktu tersebut jalanan macet. Namun, sepertinya tak berlaku untuk daerah ibu kota dan sekitarnya karena baik di hari libur atau bukan, jalanan tetap padat.

Setiap momentum mudik tiba, bukan hanya jalanan yang padat, tapi akses untuk mendapatkan alat transportasi pun tak mudah kecuali mereka yang memiliki kendaraan pribadi dengan kampung halaman masih dalam satu pulau yang sama. Alat transportasi umum yang biasanya digunakan oleh para pemudik diantaranya, pesawat, bus, kereta api, kapal laut, atau travel agent yang mana pemudik harus membeli tiket terlebih dahulu agar dapat menggunakan fasilitas dari alat trasnportasi umum yang diinginkan.

Para pemudik biasanya berlomba-lomba membeli tiket, baik secara online maupun offline agar tidak kehabisan walaupun tak sedikit juga mereka yang terpaksa gagal mudik karena gagal mendapatkan tiket yang diinginkan. Namun, ternyata tidak melulu harus memiliki tiket saat hendak pulang kampung atau mudik. Bagi pemudik yang kota tujuannya masih satu provinsi dengan kota rantaunya, misalnya Kota Bogor dan Kota Sukabumi. Transportasi yang menghubungkan dua kota ini, seperti bus, tidak menggunakan tiket, pembayarannya masih menggunakan jasa kondektur yang menghampiri satu penumpang ke penumpang lainnya untuk menagih ongkos bus.

Selain menggunakan bus, pemudik jalur Bogor-Sukabumi juga bisa menggunakan transportasi umum lainnya, seperti colt mini dan angkot. Nah, di diary kali ini topic yang akan dibahas adalah mudik menggunakan angkot salah satu alat transportasi umum yang mana biasanya kebanyakan orang menggunakannya untuk sekadar pergi ke sekolah, ke pasar dan tempat-tempat dengan jarak dekat. Ada nggak nih teman-teman perantau di Bogor yang mudik ke Sukabumi dengan menggunakan angkot? Ada dong pastinya, biasanya sih mahasiswa, anak kost.

Angkot menjadi salah satu alat transportasi alternative saat musim mudik tiba. Meskipun panas karena tidak dilengkapi AC juga sedikit ribet karena banyak melakukan transit, berpindah dari angkot satu ke angkot lainnya, tapi mudik menggunakan angkot cukup ekonomis dan menghemat waktu saat macet dengan ukurannya yang minimalis bisa menggunakan jurus salip- menyalip. Kadang ngeri sih, tapi la haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyil adzim.

Ok, buat teman-teman orang Sukabumi yang merantau di Kota Bogor yang belum pernah dan ingin mencoba mudik menggunakan angkot, diary kali ini akan berbagi mengenai rute dan tarif perjalanan mudik dari Bogor ke Sukabumi dengan menggunakan angkot.

1.   Dari Bogor, naik angkot jurusan Cicurug

Angkot jurusan Cicurug biasanya bisa kalian temukan di daerah Sukasari atau Ciawi. Angkotnya ada yang berwarna biru tua dan hijau, tulisan di kacanya Cicurug-Sukasari atau Cicurug-Bogor. Kalau teman-teman naik dari arah Sukasari sampai Cicurug biasanya dikenakan tarif Rp. 12.000,-, sedangkan jika dari Ciawi sampai Cicurug  cukup membayar Rp. 10.000,-. Namun, berbeda lagi jika sopir angkot mengambil jalan alternative, biasanya akan meminta ongkos tambahan seribu atau dua ribu, tapi jarang sih. Oh iya, sebelum naik angkot ono jangan lupa untuk bertanya terlebih dahulu ke sopirnya “Bang, ke Cicurug kan?” sampai sopirnya bilang “iya” karena terkadang angkot ini hanya mengantar sampai Cigombong saja.

Sumber Gambar

Sumber Gambar

2.   Dari Cicurug, naik angkot jurusan Cibadak

Dari Bogor, teman-teman bisa turun di pasar Cicurug atau Cimelati ya. Dari Cicurug, naik angkot trayek 09 jurusan Cibadak warna ungu tua. Angkot Cicurug-Cibadak ini biasanya dikenakan tarif Rp. 8.000,-.

3.   Dari Cibadak, naik angkot sesuai tujuan masing-masing

Setelah sampai di pasar Cibadak atau terminal Cibadak, teman-teman bisa melanjutkan perjalanan dengan memilih angkot sesuai tujuan masing-masing ya. Untuk jurusan Cikembang, Warungkiara, dan sekitarnya bisa menggunakan angkot warna putih-hijau tua. Namun, jika ingin menuju Kota Sukabumi via Cisaat bisa memilih angkot warna biru telur asin. Untuk kisaran tarifnya masing-masing dikenakan Rp. 5.000,- - Rp. 8.000,- tergantung jauh dekatnya jarak.

Angkot Cibadak-Cisaat


Agkot Cibadak-Warungkiara

Nah, setelah diberi gambaran rute dan tarifnya, kira-kira teman-teman ada yang mau nyoba mudik atau jalan-jalan dari Bogor ke Sukabumi pakai angkot nggak nih?. Ribet sih karena harus transit beberapa kali apalagi jika banyak membawa barang bawaan, tapi lumayan untuk beberapa kondisi tertentu. Untuk teman-teman yang mungkin sering menggunakan transportasi ini, diimbau untuk selalu berhati-hati. Pilihlah angkot yang ramai penumpang, selain supaya tidak ngetem terlalu lama, beramai-ramai di dalam angkot bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, angkot yang terlalu penuh pun berpotensi memicu aksi pencopetan. So, usahakan selalu waspada dan jangan sampai tertidur pulas apalagi bagi yang bepergian hanya seorang diri. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pengguna angkot saja, melainkan untuk seluruh pengguna transportasi umum agar selalu berhati-hati dan waspada. Semoga diary kali ini bermanfaat ya..

Akhirulkalam ….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN PERTAMA KALI IKUT SELEKSI CPNS KEMENTERIAN KEUANGAN

  Assalamu'alaykum Diaris Beberapa minggu yang lalu aku mendapat informasi pembukaan pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dari sebuah grup whatsapp. Aku coba iseng buka tautannya, lalu membaca beberapa persyaratan umum yang tertera di sana. Ternyata batas usia untuk CPNS tahun ini sampai 35 tahun. Lumayan juga ya nggak seperti terakhir kali aku ikut pendaftaran CPNS yang mana batas usianya rata-rata sampai 25 tahun aja. Aku ingat waktu itu tinggal hitungan hari usiaku sudah masuk 25 tahun. Cukup ketar-ketir. Sudah tiga kali aku ikut mendaftar CPNS. Kalau nggak salah sih dari tahun 2017, 2018, dan 2019. Wah ternyata tiap tahun ada pembukaan CPNS ya. Menjadi PNS merupakan salah satu hal yang diinginkan oleh kedua orang tuaku karena menurut mereka PNS adalah jenjang karir yang bisa dikatakan aman mengingat adanya uang pensiun saat purna bakti. Seperti Bapakku mantan pegawai BUMN yang sampai saat ini sudah dalam masa purna bakti, tapi masih mendapatkan uang pensiun yang alhamd...

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa ...

Muntah darah saat hamil trimester pertama, mungkin ini penyebabnya...

Assalamu’alaikum…. Muntah darah. Kok ngeri ya judulnya berdarah-darah. Jadi, ini adalah pengalaman pertamaku menjalani kehamilan. Seperti wanita-wanita hamil pada umumnya yang mengalami morning sickness yaitu suatu kondisi dimana wanita hamil merasa mual dan muntah pada trimester pertama. Memang tidak semua wanita hamil mengalaminya, tapi morning sickness wajar dirasakan oleh wanita hamil karena adanya peningkatan hormon beta HCG . Berdasarkan informasi yang didapat dari Halodoc.com, kondisi tersebut dikatakan normal dan pertanda baik karena mengindikasikan adanya plasenta yang tumbuh dengan baik dan normal.  Meski begitu, morning sickness bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat membahayakan jika mual dan muntah dirasa berlebihan, seperti yang pernah kualami di trimester pertama. Jika dilihat dari kalimatnya, morning sickness harusnya terjadi pada pagi hari. Namun, kenyataannya dapat dirasakan dalam beragam waktu, entah itu pagi, siang, sore atau malam. Aku...