Langsung ke konten utama

Perhatikan ini sebelum checkout barang di onlineshop !!!!


Assalamu’alaikum……

Hi dears, apa kabar? Lagi musim apa nih sekarang? Masih musim Covid-19 nih, belum kelar-kelar. Entah sampai kapan Covid-19 ini berada di sekitar kita, berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari lockdown, PSBB, gerakan #dirumahaja, aturan 3M hingga 5M, vaksinasi, serta PPKM yang tengah diberlakukan oleh pemerintah saat ini, tapi eskalasi kasus terkonfirmasi Covid-19 ini masih tampak tinggi setiap harinya. Kenapa? Bisa jadi salah satunya karena kurangnya kerja sama antar manusia. Mungkin hal ini bisa dijadikan renungan untuk kita.

Setahun lebih hidup berdampingan dengan coronavirus membuat kita menciptakan habit baru, seperti menggunakan sistem online dalam banyak hal demi menghindari kerumunan sehingga meminimalisir penyebaran coronavirus walaupun sebelum diserang oleh coronavirus kita pun sudah dimanjakan oleh sistem online tersebut, salah satunya onlineshop yang memberi kemudahan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan kita.

Sejak mengenal onlineshop, aku pun jadi jarang belanja dengan sistem on the spot.  Selain karena aku tim mageran, belanja di onlineshop juga lebih praktis dan hemat meskipun memang dikenakan ongkos kirim, tapi tak sedikit pula marketplace yang menawarkan promo gratis ongkos kirim. Namun, meski tampak praktis, belanja di onlineshop memerlukan kehati-hatian. Kita sebagai pengguna dituntut untuk lebih jeli dan teliti jika berbelanja di onlineshop, mulai dari memilih toko hingga memilih produk yang akan kita beli karena diantara toko-toko yang terdaftar, tak sedikit pula toko-toko fiktif di sana.

Sebenarnya aku merasa antara perlu dan nggak perlu menulis diary ini mengingat begitu banyak pengguna onlineshop sehingga rasanya tak begitu menarik jika membahasnya saat ini. Namun, aku sedikit terusik dengan berita-berita, entah itu yang ditayangkan di televisi maupun social media mengenai ragam kasus yang berkaitan dengan onlineshop.

Selain kasus penipuan yang datang dari toko-toko fiktif, beberapa bulan lalu social media dihebohkan dengan video seorang konsumen yang memarahi kurir karena barang yang diterima tidak sesuai pesanannya. Kupikir ini hanya lelucon, tetapi ternyata  hal serupa terjadi juga di depan mataku. Awalnya merasa ditipu karena barang yang diterima tak sesuai pesanan. Namun, setelah diteliti ternyata ia tidak membaca deskripsi barang yang dijual karena terlalu fokus dengan gambar produk dan harga murah yang ditawarkan oleh toko tersebut. Untungnya sistem pembayaran yang dipilih bukan COD (Cash on Deivery) sehingga kurir selamat dari komplain yang tak seharusnya mereka terima seperti yang terjadi dalam unggahan video di social media.

Kurasa saat ini pengguna onlineshop begitu banyak. Menggunakan onlineshop memang tidak sulit seperti tujuan onlineshop itu sendiri yang ingin memberikan kemudahan pada pengguna dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, jika memerhatikan beberapa kasus yang kujabarkan di atas, ternyata masih ada bahkan tak sedikit penggunanya yang kurang berhat-hati dan terlalu fokus pada gambar produk yang menarik serta discount harga sehingga lupa membaca spesifikasi produk tersebut.

Nah di diary kali ini aku hanya ingin sedikit mengingatkan teman-teman pengguna onlineshop tentang apa saja sih yang perlu diperhatikan sebelum checkout barang saat belanja di onlineshop.

1. Rating

Saat memilih produk mana yang akan dibeli, perlu diperhatikan yang namanya rating. Rating disini biasanya ditunjukan dengan gambar lima bintang yang posisinya tak jauh dari gambar produk.  Berikut contoh rating yang kuambil dari toko oren.


Rating berasal dari ulasan pembeli yang puas dengan kualitas produk. Jika suatu produk memiliki empat hingga lima bintang berwarna kuning seperti yang terdapat pada gambar, itu artinya kualitas produk tersebut baik, sedangkan jika jumlah bintang berwarna kuning dibawah angka empat, maka kualitas produk tersebut perlu dipertimbangkan.

2. Jumlah produk yang terjual

Ini juga salah satu yang selalu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuku saat berselancar di onlineshop. Banyaknya jumlah produk yang terjual menandakan bahwa produk tersebut banyak peminatnya. Keterangan jumlah produk yang terjual biasanya terletak tak jauh dari rating. Penampakannya seperti pada gambar yang didapat dari toko oren di bawah ini.



3. Cek deskripsi produk

Nah biasanya bagian ini yang mudah terabaikan, entah karena pembeli terhipnotis oleh gambar produk atau murahnya harga diskon sehingga lupa membaca detail deskripsi atau spesifikasi produk.

Pernah nggak sih teman-teman menemukan antara produk dan harga dirasa tak masuk akal?. Contohnya waktu itu aku sempat mencari stroller bayi di onlineshop untuk keponakanku. Dan ternyata harganya kisaran mulai dari tiga ratus ribuan, dengan konsep ada harga ada rupa ya. Aku coba scroll, siapa tahu ada diskon dengan merk bagus, dan aku menemukannya. Stroller dengan harga Rp. 150,000,- diskon dari harga awal RP. 339,000,-, murah, tapi menciptakan sebuah keraguan. Meski diskon, tapi tetap saja tak ada stroller dengan harga segitu, pikirku. Gambar dan nama produk sudah sesuai, tapi setelah kubaca deskripsinya ternyata yang dijual hanya bantalan untuk alasnya saja. Hal tersebut yang banyak dialami oleh para pengguna onlineshop termasuk yang sempat terjadi di depan mataku.

Selain itu, ada pula produk diskon dengan ketentuan dikirim secara random yang artinya pembeli tidak dapat memilih model, warna, atau yang lainnya dari produk yang hendak dibeli. Mungkin penjual sedang cuci gudang. Tak sedikit pembeli yang abai akan hal tersebut, sehingga ketika produk yang diterima tak sesuai keinginan, pembeli merasa dirugikan. So, sebagai pembeli di onlineshop jangan lupa untuk selalu cek deskripsi produk supaya tidak ada yang merasa dirugikan satu sama lain. Jika deskripsi sudah di cek dengan teliti, tapi masih ada ketidaksesuaian, barulah pembeli mengajukan komplain kepada penjual.

4. Membaca ulasan pembeli lain

Membaca ulasan dari pembeli lain juga sangat membantu kita yang hendak membeli suatu produk karena di sana biasanya terdapat komentar-komentar dari para pembeli, baik positif maupun negatif. Selain itu, kita juga bisa melihat real picture dari suatu produk melalui foto produk atau video yang diunggah oleh pembeli. Maka dari itu,, dianjurkan bagi pembeli untuk memberi ulasan produk yang dibeli dan akan lebih baik jika menyertakan foto atau video dari produk tersebut sebagai bahan pertimbahangan pembeli lain.


5. Chat dengan penjual

Chat dengan penjual biasanya kulakukan untuk menanyakan perihal stock produk yang akan dibeli atau untuk memastikan informasi-informasi di deskripsi produk yang sekiranya meragukan.

Ok dears, itulah lima hal yang perlu diperhatikan sebelum checkout produk yang akan dibeli supaya antara penjual dan pembeli tak ada yang merasa dirugikan. Namun, lain cerita jika produk yang ingin dibeli adalah produk yang telah memiliki brand, pembeli hanya tinggal mengunjungi official store dari produk yang bersangkutan yang terdaftar di marketplace. Official store menyediakan produk dengan kualitas original yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tingkat risiko kerugian rendah. Biasanya pembeli hanya perlu memastikan ketersediaan produk saja.

Dan sebagai pembeli sebaiknya biasakan untuk mendokumentasikan membuka kemasan produk dalam bentuk video supaya memudahkan kita untuk mengajukan komplain bila ada ketidaksesuaian pesanan. Ajukan komplain ke seller yang bersangkutan ya dears, jangan ke kurir yang tugasnya hanya sebagai shipper yang tidak tahu-menahu tentang pesanan si pembeli.

Aku juga pernah menerima produk pesanan dalam keadaan tidak baik dan berhasil kukembalikan kepada seller setelah sebelumnya melakukan komplain dengan mengirim video kondisi produk yang kuterima dan uang pun berhasil di refund. Namun, untuk sistem COD (Cash on Delivery) aku belum pernah ada pengalaman nih. So, buat teman-teman yang mungkin pernah mengalami hal yang kurang mengenakan dari belanja di onlineshop dengan sistem COD, silakan share di kolom komentar. Semoga diary kali ini bermanfaat ya, akhirulkalam





Komentar

  1. Wah bener mb.. dulu akupin bbrpa kali sempat tertipu.. tapi sekarang aku mengandalkan dari review ato komen para pembeli..

    Jadi tiap mau beli barang aku lihat satu - satu review orang - orang yang sudah beli. Kalau rata - rata atau kebanyakan bagus, baru checkout 😁

    BalasHapus
  2. Saya juga gini biasanya mbak, gak bisa asal checkout aja, prosesnya panjang, belum lagi mempertimbangkan butuh beneran atau nggaknya, hahah.

    BalasHapus
  3. Iyaa sekarang banyak toko di marketplace yang pasang jebakan buat calon pembeli ya di deskripsi nya jadi kalau lengah malah ketipu..dikira yang datang kereta bayi ternyata bantalannya doang huhu...

    BalasHapus
  4. Aku ngelakuin semua hal itu sebelum check out, dan Alhamdulillah belum pernah kecewa banget ya karena sesuai aja~ apalagi liatin ulasan pembeli lain, liat foto dari pembeli, itu cukup keliatan sih

    BalasHapus
  5. bener banget nih! selain cek rating toko aku juga cek komentar2 pembeli, mastiin juga apakah itu komen organik atau ngga. kalo sekiranya komen2 yg aku baca adalah komen jujur, oke beli! :D

    BalasHapus
  6. Cek review pembeli emang penting sih. Duku aku pernah skip dan asal beli. Bener aja datengnya ga sesuai harapaj

    BalasHapus
  7. Kalau di shopee InsyaAllah sudah fasih soal ini. Lhaaa, penjual juga disono 😁. Tapi kalo di marketplace lain masih kudu bener2 memperhatikan poin2 di atas biar gak kejebak hehehe..

    BalasHapus
  8. Aku termasuk yang rejin banget merhatiin rating dan komen pembeli. Karena sadar betul klo beli barang online bener-bener harus hati2 dan teliti...

    BalasHapus
  9. aku juga selalu perhatiin bintang dan ulasannya, agar lebih aman dan terpercaya :D

    BalasHapus
  10. aku selalu baca baik2 deskripsi agar tidak ketipu pas barang datang. sering ngeliat orang yg main asal beli tanpa ngeliat deskripsi akhirnya barang yang dateng ya zonk.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman lahiran normal anak pertama di Rumah Sakit

  Assa lamu’alaikum… Dear diary. Kali ini aku hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman melahirkan anak pertama di rumah sakit dengan harapan ada manfaat yang bisa diambil dari pengalaman pertamaku ini. Kenapa Rumah Sakit? Sebelum memilih rumah sakit, aku mengunjungi bidan terlebih dahulu untuk memastikan di dalam rahimku ada calon bayi setelah kuyakin dengan benar test pack  yang kupakai bergaris dua, tapi di sana aku tidak mendapatkan apa-apa selain hasil tensi darah bahkan bu bidan tak menyentuh perutku sama sekali karena alasan usia kandunganku terbilang masih sangat muda, “belum kepegang” begitu katanya. Dia juga bilang bisa saja aku menstruasi lagi dan menyarankan untuk berkunjung lagi bulan depan. Kondisiku makin hari makin nggak karuan. Aku mulai merasakan pusing, mual, muntah hingga badan terasa lemas. Tak tahan rasanya jika harus menunggu hingga bulan depan. Kuputuskan untuk periksa ke dokter saja sekalian USG dan siapa tahu dikasih vitamin atau obat pereda rasa mual. Seb

Awal Mula Terkena Eye Floaters

  Eye Floaters Itu Apa Sih? Assa lamuálaykum , Diaris. Alhamdulillah aku udah nulis lagi sekarang. Mudah-mudahan bisa istiqomah  seperti janjiku dari dulu. Beberapa bulan lalu aku sempat vakum nulis di Blog. Bukan karena malas atau kena writer’s block, tetapi ada sedikit masalah dengan kesehatan mataku, ditambah lagi aktivitas sehari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang cukup padat, anakku lagi fase aktif-aktifnya, serba ingin eksplor sana-sini. Sok sibuk banget deh aku pokoknya. Hehehe. Bicara tentang kesehatan mata yang menjadi alasanku vakum nulis di Blog. Aku lupa persisnya. Kalau nggak salah sekitar Bulan Juli 2022. Awalnya aku merasakan ada yang aneh dengan mataku yang sebelah kiri. Setelah kucari tahu dari berbagai sumber ternyata mataku yang sebelah kiri menderita Eye Floaters . Berdasarkan informasi yang kudapat dari laman alodokter, floaters adalah bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan. Floaters sering terjadi dan um

Review BREYLEE BLACKHEAD MASK STEP 1 : Jagonya angkat komedo

Bismillaahirrahmaanirrahiim Hai dears, tampil cantik selalu menjadi salah satu keinginan seorang perempuan walaupun cantik itu relative yang artinya setiap perempuan memiliki standar kecantikan yang berbeda tentunya. So, menurutku kecantikan seorang perempuan itu tak bisa disamaratakan ya. Dikarenakan wajah menjadi salah satu parameter kecantikan seorang perempuan sehingga   wajah yang good looking selalu diidamkan setiap perempuan. Tak harus seperti artis Korea yang shining, shimmering, splendid, and glowing , tapi bersih dari jerawat dan komedo pun sudah sangat disyukuri seperti aku yang dari dulu selalu menginginkan wajah yang bersih dari komedo di area hidung yang agak mengganggu, hehehe. Tak sedikit produk skincare penghilang komedo yang berseliweran di iklan telah kucoba, mulai dari bentuk krim, sabun, dan berupa kertas pernah kucoba, tapi hasilnya   kurang memuaskan karena komedo tak terangkat tuntas terutama komedo yang sudah mulai menghitam, curiga takutnya jadi fosi