Langsung ke konten utama

Postingan

RAMADAN TANPA MAMA: MASAKAN PERTAMAKU DI HARI RAYA

Assalamu'alaikum Diaris. Meskipun bulan Ramadan tahun ini sudah berlalu, tapi aku masih ingin menulis tentang moment Ramadan tahun ini yang merupakan pengalaman pertama aku masak menu Ramadan si rumah Bapak. Sejak Mama meninggal dunia, sebagai anak, aku dan kakakku tentu sangat mengkhawatirkan kondisi Bapak. Kurasa beliau lebih patah hatinya, jika dibandingkan dengan kesedihan yang kami rasakan. Menurutku Bapak dan Mama adalah pasangan yang tak bisa terpisahkan selain oleh maut. Mereka benar-benar pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Apalagi Bapak yang bisa dikatakan cukup ketergantungan dengan sosok Mama. Bahkan Mama lebih paham ukuran pakaian Bapak, dibandingkan dengan Bapak yang tak jarang salah ukuran saat membeli pakaiannya sendiri. Meski Bapak selalu tampak tegar dihadapan banyak orang, tapi tak jarang aku melihat air mata berlinang dikedua matanya. Bulu matanya yang basah seolah menyampaikan bahwa Bapak baru saja menangis. Hal inilah yang membuat aku dan kakakku s...

LEBARAN TAHUN 2025: TANPA ZIARAH, TAPI TIDAK TANPA DO'A

Assalamu'alaykum Diaris. Entah aku yang begitu menikmati, atau memang ada perubahan dalam perputaran waktu sehingga bulan Ramadan terasa begitu cepat berlalu. Perasaan baru kemarin anak balitaku ikut pawai obor, memeriahkan kegiatan tarhib Ramadan, eh sekarang  sudah masuk bulan Syawal lagi. Benar-benar singkat. Aku selalu berharap semoga masih ada kesempatan untuk bisa berjumpa dengan bulan Ramadan berikutnya, menikmati kembali Ramadan bersama keluarga. Tahun ini merupakan bulan Ramadan keempat tanpa Mama, dan lambat laun kami mulai terbiasa dengan kondisi ini. Sejak kecil, bulan Ramadan adalah bulan yang selalu aku nantikan dengan segala momentumnya, mulai dari suasananya, kegiatannya, dan bentuk-bentuk perayaan menyambut bulan Ramadan. Namun, yang paling sering aku tunggu-tunggu adalah momentum berkumpulnya keluarga. Apalagi saat kakek dan nenekku masih ada, keluarga besar selalu berkumpul dalam satu rumah yang sama, dan kami menikmati suasana Ramadan bersama. Tak perlu kucerit...

PERNIKAHAN: ANTARA HARAPAN, KERAGUAN, DAN RASA SYUKUR

Assalamu'alaykum Diaris. Awal bulan November 2020 adalah hari dimana aku melangsungkan pernikahan. Pagi itu aroma tanah basah memenuhi indera penciuman. Semalam turun hujan, tidak deras, tapi cukup membuat becek tanah di halaman depan rumah, tempat dimana akad nikah sekaligus resepsi akan dilangsungkan. Dalam hati aku berdo'a semoga hajat kami bisa berjalan dengan lancar, meskipun dalam suasan musim penghujan. Semua orang di rumahku, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing pagi itu. Aku sendiri sedang sibuk bersiap untuk segera dirias mukaku ini. Aku duduk di depan cermin. Seorang MUA bersama asistennya mulai memoles mukaku. Saat itu perasaanku benar-benar nggak karuan. Campur aduk. Bahagia. Akhirnya aku akan melewati fase menikah dalam hidupku yang sebelumnya sempat kuragukan. Bahkan aku pernah kepikiran untuk tidak menikah. Selain bahagia, aku juga merasakan ragu dan takut. Takut salah memilih pasangan, aku takut tidak bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan baik, lebih...

PERJALANAN NGEBLOGKU: MENEMUKAN PASSION DAN REZEKI DARI MENULIS

Assalamu'alaykum Diary Ukhti, apa kabar?, berapa banyak tulisan yang berhasil diposting minggu ini?. Diary Ukhti adalah nama Blog pribadiku yang sudah rilis sejak tahun 2019 dan masih aktif hingga sekarang. Aku memilih kata Diary yang dikenal sebagai buku harian. Berharap Blog ini bisa memposting banyak tulisan setiap hari, seperti saat aku rajin menulis cerita keseharianku di buku harian waktu masih sekolah dulu. Berawal Dari Hobi Curhat Sejak kecil aku memang suka menulis. Bukan, lebih tepatnya suka curhat di buku harian. Aktivitas harianku selalu kutulis di sana, mulai dari hal-hal yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Saat duduk di kelas tiga Sekolah Dasar aku sudah memiliki buku harian warna-warni sampai Mama mengira aku sudah mulai puber. Tak jarang Mama menyelinap masuk ke kamarku, mencari buku harianku, dan membacanya diam-diam. Terkadang kesal dibuatnya karena di dalam buku itu ada beberapa tulisan yang sifatnya rahasia. Aku memang lebih senang curhat di buku harian...