Langsung ke konten utama

Postingan

MENGASIHI: LIDAH PUTIH SAMPAI KENA BABY BLUES

Assalamu'alaykum Diaris. Entah apa yang terjadi pada diri ini. Setelah melahirkan, aku merasa seperti ada yang berubah pada diriku, aku menjadi sering overthinking, sering merasa khawatir, dan rasanya sulit mengendalikan emosi. Aku sempat baca di beberapa artikel kesehatan bahwa hal tersebut wajar terjadi pada seorang wanita pasca melahirkan karena adanya perubahan hormonal sehingga berpengaruh pada perubahan suasana hati, serta perasaan lelah dan tertekan. Sebenarnya hal tersebut bisa diatasi selama memiliki support system  yang baik, terutama dari orang-orang terdekat, seperti suami, orang tua, atau mertua sehingga segala hal yang mengarah pada yang namanya baby blues  bisa dihindari. Sebenarnya saat itu aku belum berdamai dengan sebuah kenyataan bahwa Mamaku pergi, kembali ke Sang Pencipta. Mama pergi dua minggu sebelum aku lahiran, sudah kuceritakan di diary sebelumnya. Hatiku masih terpuruk atas kepergiannya, tapi aku alihkan ketepurukanku pada sosok manusia mungil yang Alloh

MENGASIHI: Fototerapi Untuk Bayi Kuning

  Assalamu'alaykum  Diaris. Alhamdulillaah beberapa bulan yang lalu anakku baru saja lulus minum ASI (Air Susu Ibu) karena sudah berumur 24 bulan atau dua tahun. Sampai saat ini kadang aku masih nggak nyangka bisa memberikan ASI pada anakku sampai dua tahun penuh jika melihat fisik aku yang berbadan kurus dengan ukuran payudara yang minimalis tentunya. Aku mikir kayak gitu karena dulu aku mengira produksi ASI itu tergantung dari berat badan dan ukuran payudara, tapi setelah aku nonton beberapa konten-konten seputar laktasi di sosmed, kedua hal itu nggak ada hubungannya dengan produksi ASI karena setiap perempuan memiliki kelenjar susu dengan spesifikasi yang sama sehingga setiap perempuan yang telah melahirkan berpotensi bisa memroduksi ASI, sedangkan untuk besar kecilnya payudara itu ditentukan oleh seberapa banyak lemak yang terdapat di dalamnya. Kalau ada yang kurang tepat boleh dikoreksi ya. Aku lupa sumbernya ini dari konten yang mana, hehehe . Selain itu, aku juga sempat baca

Tempat Tinggal Ternyaman Setelah Menikah

Assalamu'alaykum  Diaris. Tempat tinggal adalah salah satu hal yang menurutku sangat penting untuk dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menjalani rumah tangga. Saat memutuskan untuk menikah, bagiku hal terpenting yang perlu dipersiapkan itu bukanlah resepsi yang ingin begini-begitu, melainkan segala sesuatu pasca menikahnya, salah satunya yaitu ' kami akan tinggal dimana? '. Setelah proses lamaran aku dan suamiku (waktu itu masih calon suami) mulai membahas dan membuat perencanaan untuk menjalani kehidupan berumah tangga pasca menikah nanti. Hal pertama yang kami bahas adalah masalah tempat tinggal. Setelah menikah nanti aku dan suami sepakat untuk tinggal mandiri, artinya hanya ada aku dan suami di rumah kami nanti. Selain untuk melatih kemandirian, kami juga ingin memiliki privasi, ditambah lagi kami memiliki latar belakang sebagai perantau yang memang terbiasa tinggal jauh dari orang tua masing-masing. Eits, jangan dulu membayangkan merantau sampai nyebrang pulau ya

Ceritaku Pasca Lahiran Pertama Kalinya (Agak Jorok)

  Assalamu'alaykum Diaris. Alhamdulillaah akhir-akhir ini aku disibukkan dengan suatu keadaan yang mengharuskan bolak-balik Rumah Sakit. Rumah Sakit yang kukunjungi adalah Rumah Sakit yang menyimpan ragam kenangan di setiap sudutnya. Dari pintu lobby tampak ruang IGD, tempat dimana almarhumah Mama mengembuskan napas terakhirnya. Aku melanjutkan langkah dan tepat di depanku ruang Radiologi, tempat dimana aku melakukan rontgen saat usus buntu dan periksa thorax saat lahiran. Aku menuju lantai dua, tempat dimana aku dan suami bertemu anakku yang masih dalam kandungan dua tahun lalu, juga tempat dimana aku dan anakku berjuang untuk segera bertemu. Hmmm.. diam-diam aku merindukan momen itu. Momen lahiran yang pernah ku ceritakan di diary sebelumnya. Rasa bahagia saat itu masih terasa sampai detik ini. Baca juga :  PENGALAMAN LAHIRAN NORMAL ANAK PERTAMA DI RUMAH SAKIT Aku kembali mengingat waktu itu hari Jum'at sekitar pukul 14.09 WIB kalau nggak salah, bayiku lahir ke dunia. Siang i

Pengalaman Operasi Cabut Gigi Bungsu Bagian Bawah

  Assalamu'alaykum Diaris. Diary ini merupakan lanjutan dari diary sebelumnya tentang masalah pergigian. Seperti yang telah kuceritakan di diary sebelumnya, semuanya berawal dari aku mengeluhkan gigi geraham yang beberapa tahun lalu pernah ditambal karena berlubang cukup lebar dan dalam, udah kek sumur warga, akhir-akhir ini sering terasa ngilu dan sedikit nyeri, apalagi saat setelah digunakan mengunyah. Awalnya aku males ke Dokter Gigi karena jaraknya cukup jauh dari rumah, tapi ya daripada tersiksa akhirnya kuputuskan untuk membuat appointment dengan Dokter Gigi yang biasa menanganiku treatment waktu dulu, Alhamdulillaah beliau praktik hari Minggu pagi di RS Nuraida yang beralamat di Jalan Haji Achmad Sobana No.105, RT.04/RW.06, Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16152. Baca juga :  4 ALASAN TREATMENT GIGI DI RS NURAIDA BOGOR Kubuatlah appointment Sabtu sorenya via whatsapp , dan langsung direspon cepat oleh adminnya. Malamnya aku juga dihubungi langsung oleh

Cara Alloh Swt. Memberiku Jodoh Part 2

  Assalamu'alaykum Diaris. Ini adalah kelanjutan cerita tentang aku dan laki-laki yang kini jadi suamiku ya. Jadi, setelah aku tahu bahwa suamiku punya pacar, aku hanya melanjutkan hari-hariku seperti biasanya, tak ada yang berubah. Aku juga masih berkomunikasi dengannya seperti biasa, seperlunya, secukupnya, hanya jika ada keperluan saja, layaknya dua orang teman pada umumnya. Saat itu aku hanya fokus kerja, cari uang, nabung, niat hati sih ingin lanjut kuliah, tapi banyak pertimbangan, khususnya soal waktu. Aku berniat lanjut kuliah di kampus yang sama seperti dulu, tapi sayangnya nggak ada kelas karyawan yang bisa kuliah weekend , adanya kelas malam. Aku jadi nggak yakin bisa konsentrasi disisa-sisa tenagaku sepulang kerja. Akhirnya nabung tetap berjalan sambil mikir lanjut kuliah atau nggak. Tadi kan aku bilang untuk kuliah malam terasa berat, takut nggak bisa konsen, tapi kalau dipake buat nongkrong, nonton, jajan-jajan mah oke oke aja, tahu-tahu sudah hampir tengah malam. Per

4 Alasan Treatment Gigi di RS Nuraida Bogor

Assalamu'alaykum Diaris. Jika bicara tentang cabut gigi, ini bukanlah kali pertama aku melakukannya. Sebelumnya aku pernah cabut gigi yang mana ceritanya pernah aku tulis di diary sebelum-sebelumnya. Waktu itu aku terpaksa cabut gigi untuk pertama kalinya karena gigiku raib separuh oleh si karies akibat dulu semasa kecil malas sikat gigi sebelum tidur. Yah mau gimana lagi gigiku tinggal akarnya saja dan sudah menghitam pula. Kali ini aku juga mau cerita pengalamanku cabut gigi lagi, mudah-mudahan ini cabut gigi yang terakhir, tapi bukan karena karies, melainkan ini merupakan gigi bungsu yakni gigi geraham yang tumbuh paling akhir diantara gigi yang lain, biasanya tumbuh di penghujung usia belasan tahun atau awal usia dua puluh tahunan. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri muncul apabila tidak ada ruang tersisa pada gusi yang bisa ditempati gigi bungsu. Nah sampai sini kurasa Diaris cukup paham kenapa gigi bungsuku dicabut. Baca juga :  CABUT GIGI