Assalamu'alaykum Diaris.
Sejak menjadi ibu aku sering banget bermasalah dengan yang namanya tidur. Ada yang sama nggak?. Dulu sebelum menikah aku tuh tipe orang yang pelor alias nempel molor. Nggak ada tuh yang namanya susah tidur. Di angkot dengan tempat duduk nyamping kayak gitu pun aku bisa tidur, apalagi di bis atau mobil mini bus. Di motor juga aku sering merasa ngantuk, tapi selalu berusaha aku tahan. Parahnya lagi di toilet kantor tempat kerjaku dulu pun aku sempat tertidur walau beberapa menit, setidaknya aku bisa merasa segar kembali saat melanjutkan pekerjaan.
Kalau sekarang entah kenapa rasanya tuh tiap mau tidur nggak mudah seperti dulu. Meski merasa ngantuk yang amat sangat, tapi rasanya tuh sulit untuk bisa terlelap apalagi sampai mimpi indah. Perlu melakukan relaksasi terlebih dahulu, melepaskan semua keramaian di kepala. Padahal nih ya dulu pun sama kepalaku sering ramai oleh berbagai masalah hidup, tapi rasanya mudah untuk tidur berbeda dengan sekarang.
Memang sih sejak melahirkan jam tidurku nggak beraturan. Wajarlah ya kebanyakan para ibu yang baru lahiran juga merasakan hal yang sama. Saat bayi baru lahir, kita sebagai ibu harus siap melakukan perannya, khususnya dalam hal menyusui. Kapan pun bayi merasa lapar, ibu harus siap siaga menyusuinya sekali pun harus begadang setiap malam.
Awalnya kupikir begadang ini hanya berlangsung selama menyusui saja, sampai dua tahunlah. Tapi kenyataannya tidak begitu. Tak mudah mengatur jadwal tidur anak balita supaya bisa teratur. Sekalipun berhasil teratur itu tak bertahan lama, paling lama seminggu, setelah itu berantakan lagi dengan berbagai macam pemicunya.
Meskipun aku seorang ibu rumah tangga yang aktivitasnya lebih banyak di rumah yang mungkin sebagian orang beranggapan bahwa tak perlu mengkhawatirkan begadang karena jam tidur yang terlewat dimalam hari bisa diganti dengan tidur siang atau ketika anak tidur, ibu pun bisa ikut tidur, begitulah komentar-komentar beberapa orang diluar sana. Tapi faktanya tak seperti itu loh. Saat siang hari, pun saat anak tidur belum tentu ibu bisa tidur siang karena tak jarang ada pekerjaan lain yang menanti, kecuali jika di rumah ada orang lain yang bisa membantu, misalnya orang tua, mertua, atau asisten rumah tangga.
Kadang suka kesal mendengar seseorang yang mengingatkan betapa buruknya kebiasaan begadang. Menurutku daripada mengingatkan hal itu lebih baik doakan saja agar kami selalu diberi kesehatan, hehehe. Tanpa diingatkan pun aku tahu dan sadar bagaimana efek buruk begadang, tapi seperti yang kuceritakan sebelumnya bahwa membuat balita bisa tidur teratur itu tak mudah, hal ini masih menjadi tantangan yang selalu kami sebagai orang tua usahakan berhasil, tetap berproses.
Dua minggu yang lalu aku sempat merasa nggak enak badan. Badan rasanya begitu lelah, terasa pegal seluruh badan, pusing, dan juga lemas. Aku sadar itu efek dari kurang tidur selama tiga malam sebelumnya secara berturut-turut. Rasanya begitu malas beraktivitas, inginnya tidur dan tidur. Sampai suamiku ngajak jalan-jalan pun aku nggak semangat, bahkan tak kurespon sama sekali ajakannya.
Jadi, setiap bulan kami memiliki kebiasaan mengajak anak balita kami untuk pergi berwisata. Bulan ini kami belum punya ide untuk destinasi tempat wisata yang akan dikunjungi. Aku memang belum ada semangat untuk mencarinya bahkan berpikir untuk jalan-jalan pun rasanya enggan mengingat kondisi fisikku belum fit padahal hari itu akhir pekan. Akhir pekan kami habiskan sepergi biasa dengan uyel-uyelan bertiga di rumah.
Minggu sorenya aku mulai merasa baikan, badan udah berasa segeranlah ya. Tiba-tiba suamiku bilang kalau Senin besok dia ambil cuti. Oke. Aku langsung ngide untuk mengajak anak balita kami jalan-jalan Senin besok, bagus juga kan bukan weekend biar nggak kena macet di jalan.
Ada dua destinasi tempat wisata yang keduanya masih bertemakan satwa berhubung si anak balita memang lagi senang dengan satwa. Seperti biasa disesuaikan dengan jam bangun pagi anak balita. Jika bangun siang, kami pilih tempat wisata sekitar Bogor, sedangkan kalau bangun pagi, kami pilih tempat wisata luar Bogor, rencananya sih Jakarta.
Hari Senin itu, si anak balita bangun tidur sekitar jam setengah sembilan pagi kalau nggak salah yang menurutku itu sudah kategori bangun siang, belum lagi sarapan yang membutuhkan waktu nggak sebentar, begitu pun mandi yang tak jarang diselingi drama-drama. Benar saja kami baru siap sekitar jam sepuluh kurang lima belas menit. Untung saja taksi daring yang dipesan posisinya tak jauh dari rumah. Jadi, pas jam sepuluh kami sudah memulai perjalanan.
Tanpa bertanya aku sudah tahu destinasi tempat wisata yang akan dikunjungi karena rencana berangkat jam delapan pagi gagal, sudah pasti kami akan bermain masih sekitar Bogor. Begitu pikirku. Saat kami melintasi stasiun Bogor, anak balitaku ramai berceloteh dia tahu bahwa dia sedang melewati tempat dimana kereta berada. Tiba-tiba suamiku nyeletuk bertanya pada si anak balita, "Nanti pulangnya mau nyoba naik kereta nggak?". Spontan si anak balita bilang, "tidak mau". Kami memang belum pernah mengajaknya naik kereta, takut nangis ditengah jalan dan ganggu penumpang yang lain, apalagi sekarang lagi musim "kontener". Itu loh mereka yang suka bikin video asal comot terus maen unggah ke media sosial tanpa pikir panjang. Maklum ya emak-emak ini keseringan lihat konten-konten viral di kereta, wakakak.
Mungkin nanti kalau sudah besaran dikit, kami coba ajak si anak balita naik kereta. Eh tapi suamiku kenapa tiba-tiba nanya pulangnya naik kereta. Dan terjadi lagi seperti saat main ke cimory yang mana aku baru tahu saat kami berada di tol, ceritanya ada di sini . Suamiku memberitahu saat hendak masuk pintu tol, katanya kami akan pergi ke Jakarta Akuarium Safari. Sesaat aku bernostalgia karena sebelum menikah (masih berteman) kami pernah ke sana. Waktu itu Jakarta Akuariumnya masih baru berdiri. Ingat banget itu pertama kalinya aku naik busway padat penumpang malam-malam sampai pita sepatuku copot dan hilang entah kemana, wakakak.
Sekilas Tentang Jakarta Akuarium Safari
Jakarta Akuarium Safari adalah akuarium indoor terbesar di Indonesia, di bawah naungan Taman Safari Indonesia dan bekerja sama dengan Aquaria KLCC, Malaysia. Di sekitar kawasan konservasi seluas satu hektar ini, Kita bisa melihat lebih dari 3.500 spesies hewan akuatik dan non-akuatik. Bisa juga berinteraksi langsung dengan hewan-hewan di sini dengan menyentuh, membelai, dan memberi mereka makan tentunya dipandu oleh penjaga hewan berpengalaman. Banyak informasi menarik tentang hewan-hewan di sini.
Oh iya Jakarta Akuarium Safari ini juga sudah mengantongi beberapa penghargaan, diantaranya:
- Trip Advisor's Certificate Excellence Destination 2018
- Tripadvisor Traveler's Choice 2020
- Indonesia Travel Tourism Awards (ITTA) as Indonesian Leading Conservation Destination 2018-2019 / 2019-2020.
Itulah sekilas mengenai Jakarta Akuarium Safari. Untuk lebih jelasnya, Diaris bisa kunjungi website pribadinya ya.
Jalan-jalan Ke Jakarta Akuarium Safari
Sekitar jam setengah sebelas siang, tibalah kami di tempat tujuan, di depan lobby Neo Soho Mall. Siang itu Neo Soho Mall tak begitu ramai, mungkin karena hari kerja kali ya. Dari lobby, kami melewati pintu masuk dan langsung menuju Jakarta Akuarium Safari yang berada di lantai bawah Neo Soho Mall, turun satu lantai menggunakan eskalator.
Di depan Jakarta Akuarium Safari juga nggak begitu ramai pengunjung. Hanya ada beberapa orang saja yang sedang mengantre tiket. Suamiku ikut mengantre di sana, sedangkan aku dan si anak balita menunggu di depan pintu masuk.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Jakarta Akuarium Safari
Jakarta Akuarium Safari buka setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Di sana menyediakan dua jenis tiket untuk pengunjung, premium dan reguler. Berhubung anak kami masih balita dan belum banyak yang ingin dilakukannya di sana selain sekadar jalan-jalan di sana, kami putuskan untuk membeli tiket masuk reguler saja.
Berhubung masih dalam suasana libur sekolah, maka harga tiket reguler yang berlaku hari itu adalah harga tiket liburan meski bukan akhir pekan. Adapun harga tiket masuk Jakarta Akuarium Safari versi liburan adalah Rp. 150.000,- untuk anak-anak, dan Ro. 185.000,- untuk dewasa.
Kami membeli tiga tiket, dua dewasa dan satu anak balita. Tiket anak-anak berlaku untuk anak usia mulai dari 2 hingga 6 tahun dengan tinggi badan maksimal 120 cm. Sedangkan untuk anak dibawah 2 tahun gratis. Tiket masuk reguler berlaku untuk satu kali tour aquarium, termasuk semua pertunjukan satwa dan pertunjukan mermaid.
Tour Aquarium
Setelah berhasil mendapatkan tiket masuk, kami pun mulai antre di pintu masuk Jakarta Akuarium Safari. Sebelum masuk, tas pengungjung akan diperiksa terlebih dahulu oleh petugas. Jakarta Akuarium Safari memberlakukan peraturan pada setiap pengunjung untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar. Jika kebetulan membawa bisa disimpan di penitipan barang.
Sebelum kami memulai tour aquarium, kami diminta untuk berphoto terlebih dahulu dengan gaya sesuai arahan dari photograper. Ada beberapa kali pengambilan gambar. Setelah berphoto kami diberi satu buah kartu dengan terdapat nomor telpon di sana. Kartu tersebut digunakan bilamana pengunjung ingin melihat atau mencetak hasil photonya. Via aplikasi gitu. Aplikasi tersebut bisa diakses jika pengunjung telah melakukan pembayaran secara daring. Untuk tata caranya, bisa menghubungi nomor telpon yang tertera di sana. Usai berphoto kami diminta untuk memindai kode batang yang tertera di tiket masuk agar kami bisa memulai tour keliling aquarium.
Tempatnya gelap, remang-remang sih. Udah ngeri aja si anak balita nangis. Eh ternyata dia lebih tertarik dengan hewan-hewan yang menyambutnya saat dia masuk, daripada suasana remang-remangnya. Saat masuk, kami disambut oleh ikan-ikan kecil yang berenang di dalam aquarium. Si anak balita begitu senang melihatnya. Kami ajak dia masuk lagi untuk melihat hewan-hewan lain di sana.
Di Jakarta Akuarium Safari terdapat dua lantai. Di lantai pertama ini lebih banyak hewan-hewan non-akuatik, seperti iguana, kera, kura-kura, meerkat, binturong, ular dan lain-lain. Di sana juga terdapat pohon-pohon buatan yang ditata semirip mungkin dengan hutan. Ada juga spot untuk photo dengan properti yang dibuat mirip seperti sedang di pantai.
Selesai berkeliling di lantai pertama, kami segera menuju lantai dua. Namun, sebelum menuruni tangga, seorang petugas meminta kami untuk berphoto terlebih dahulu dengan gaya sesuai arahan dari petugasnya. Sama seperti di pintu masuk tadi. Setelah berphoto kami diberi kertas kecil seperti nomor antrean untuk mengambil hasil photo yang bisa dicetak di lantai dua.
Kami menuruni anak tangga untuk menuju lantai dua. Di lantai ini kami disambut oleh ikan-ikan di dalam aquarium berbentuk tabung sangat besar dan tinggi. Indah sekali. Di lantai dua ini lebih banyak hewan-hewan akuatik, khususnya hewan yang hidup di laut, mulai dari jenis ikan, ubur-ubur, belut laut, cacing laut, anjing laut, penguin dan masih banyak lagi, ada juga kapibara di sana. Si anak balita tampak antusian menyaksikan semua hewan di lantai dua ini.
Di lantai dua ini juga merupakan tempat dimana berbagai pertunjukan berlangsung. Namun, sayang sekali saat itu hanya ada pertunjukan pemberian makan penguin saat jam 12 siang. Oh iya pengunjung juga bisa berinteraksi langsung atau menyentuh beberapa hewan di sini, seperti bayi hiu, bayi ikan pari, dan bintang laut di area yang telah disediakan.
Selain itu, di lantai dua ini pun terdapat area playdate dimana orang tua dan anak bisa melakukan kegiatan dan berkreasi bersama, seperti mewarnai dan menggambar. Di sini juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti terdapat cafetaria dan toilet. Jadi, nggak usah khawatir kalau kebelet saat jalan-jalan di Jakarta Akuarium Safari, hehehe. Banyak juga jenis makanan dan cemilan yang bisa pengunjung nikmati di sini sambil beristirahat, duduk-duduk cantik di cafetaria.
Oh iya di sini juga tersedia fasilitas untuk isi ulang saldo e-money. Jadi, nggak usah ribet cari tempat untuk isi ulang saldo e-money saat jalan-jalan di Jakarta Akuarium Safari, tianggal turun ke lantai dua aja.
Setelah selesai berkeliling di Jakarta Akuarium Safari, sekarang waktunya kami pulang. Kami menuju pintu keluar yang langsung disuguhi aneka ragam souvenir yang lucu-lucu, mulai dari kaos hingga boneka macam-macam hewan ada di sana.
Oke Diaris. Sampai di sini dulu ya kegiatan kami di Jakarta Akuarium Safari. Untuk Diaris yang mau ke Jakarta Akuarium Safari, jangan lupa untuk memilih hari dan waktu yang dimana sedang dilangsungkan pertunjukan karena rasanya sayang sekali kalau dilewatkan. Info lebih lengkapnya bisa dilihat di akun Instagramnya Jakarta Akuarium Safari. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Sumber:
https://jakartaaquariumsafari.com/?lang=id
Komentar
Posting Komentar